Pengamat Politik, Arbi Sanit, mengatakan, Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) tidak memiliki pilihan lain selain memajukan Joko Widodo (Jokowi)
sebagai bakal calon presiden pada pemilu 2014 mendatang.
Jika
tidak, menurut Arbi, PDI-P akan mengalami kerugian besar karena
kehilangan kesempatan untuk memegang peranan besar dalam pemerintahan
mendatang.
"Kalau kita rasional, tidak ada pilihan dari PDI-P.
Kalau tidak, PDI-P akan mengalamai kerugian besar, kehilangan peranan,"
ujar Arbi dalam launching survei kualitatif Lembaga Pemilih Indonesia
(LPI), Minggu (8/9/2013).
Lebih lanjut, menurut Arbi, pendamping
Jokowi yang paling pas jika ia maju sebagai capres adalah Jusuf Kalla
(JK). Pasalnya, menurut Arbi, JK unggul dalam kapasitas dan Jokowi yang
dalam popularitas.
"Asal JK jangan mengulang cerita saat dengan SBY, asal JK jangan nakal. Kalau tidak, tidak sukses koalisinya," ujar Arbi.
Dalam
survei yang dirilis LPI, Jokowi mendapatkan skor tertinggi (8,6)
sebagai figur paling jujur dari 27 figur capres dan cawapres lainnya.
Figur capres dan cawapres yang dianggap jujur di peringkat kedua dalam
pandangan wartawan adalah Jusuf Kalla (6,8).
Arbi mengatakan,
tidak heran jika Jokowi selalu menempati posisi terunggul dalam survei.
Hal tersebut dikarenakan gaya kepemimpinannya yang baru dan dimengerti
oleh rakyat.
"Kalau JK mendapat nomor yang baik karena dia berhasil menutup image kapitalisnya, hidupnya sederhana, dan keputusan-keputusannya memberikan solusi," ujar Arbi.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar