Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira menilai spanduk bertuliskan
"Jokowi Yess! Megawati No" adalah upaya untuk merusak suasana kondusif
perhelatan rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan yang akan
berakhir 8 September.
Dia pun tak heran jika spanduk itu
dipasang oleh partai politik lain. "Ya, kalau ada partai lain, saya rasa
itu bukan hal yang tabu. Mereka memanfaatkan momentum rakernas ini,"
ujar Andreas di sela-sela acara rakernas PDI Perjuangan, Sabtu
(7/9/2013), di Ancol, Jakarta.
Andreas memastikan bahwa spanduk itu bukan berasal dari kalangan internal PDI-P atau pun relawan Jokowi.
"Lihat
saja suasananya kondusif begini, tidak mungkin internal sampai begitu
sama Ketua Umum sendiri. Kalau relawan Jokowi juga saya pikir nggak,
karena kemarin orang-orangnya sudah ketemu saya," ucap Andreas.
Spanduk itu kini sudah diperintahkan untuk dicabut oleh salah seorang pengurus DPC PDI-P Jakarta Timur, William Yani.
Andreas memastikan pihaknya tidak akan terprovokasi dengan spanduk-spanduk itu. "Kami nggak mungkin mempan di-begituin. Tidak berpengaruh apa pun," ucap Andreas.
Sebelumnya,
salah satu spanduk berukuran sekitar 2x4 meter terbentang di jembatan
layang Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Sabtu. Dalam spanduk yang
didominasi warna merah dan putih itu, terpampang wajah Jokowi dengan
tulisan "Jokowi Yess! Megawati No!"
Tak tertulis siapa yang
memasang spanduk tersebut. Saat ditemui di sela-sela rakernas, Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi keberadaan spanduk tersebut.
Ia menegaskan tidak campur lebih jauh dalam wilayah politik.
"Kalau pertanyaan soal politik, betul-betul saya batasi," ujarnya.
Sumber L:
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar