Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengungkapkan kelompok cybernet
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang membentengi mantan Walikota Solo itu
lewat media sosial telah mematikan praktik demokrasi.
Ridwan
menuturkan gerakan cybernet Jokowi bermarkas di Jalan TB Simatupang,
meski saat ini ia mendengar kabar bahwa kelompok tersebut sudah bubar.
Namun ia menyoroti hal yang dilakukan tim cybernet Jokowi, yakni
mem-bully orang-orang yang mengkritik Jokowi lewat media sosial.
"Kalau
mau beda pendapat, muncul dong di ruang publik. Hentikan kelompok
cybernet Jokowi yang mematikan demokrasi," tegas Ridwan Saidi di hotel
Atlet Century, Minggu (9/2/2014).
Mengenai blusukan yang dilakukan
Jokowi, mantan anggota DPR dua periode dari Fraksi PPP itu menuturkan
ada cukong yang membangun citra tersebut selama 16 bulan terakhir ini
sejak Jokowi menjadi Gubernur.
"Tolong cukong-cukong ini menahan
diri, jangan menyesatkan. Selama 16 bulan cukong-cukong ini membangun
ilusi lewat blusukan," tukasnya.
Ridwan Saidi Minta Masyarakat Stop Puja-puji Jokowi
Lebih Lanjut Ridwan minta agar masyarakat berhenti mengelu-eluhkan Jokowi. Ridwan beralasan, selama ini kinerja Jokowi itu belum menunjukkan hasil nyata.
"Sudahlah, enggak usah disanjung-sanjung. Benahi dulu saja Jakarta seperti yang dia bilang," ujar Ridwan.
Mantan anggota DPR RI itu juga meminta pada seluruh masyarakat agar tidak mendewakan Jokowi. Apalagi meyakini Jokowi bakal menyelesaikan permasalahan di Jakarta seperti banjir dan macet.
"Jadi marilah kita tinggalkan dunia ilusi. Di survei dikatakan Jokowi manusia setengah dewa, setengah oranglah, macem-macem yang masuk akal sajalah," tutur dia.
Sumber :
- tribunnews.com
- jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar