Kamis, 15 Januari 2015

Untuk Tutupi Bau Busuk Pengangkatan "Koruptor", Jokowi Akan Turunkan Harga BBM

Untuk menaikan citranya setelah skandal pengangkatan "koruptor" sebagai pejabat di negeri ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendinginkan dengan isu penurunan harga BBM. Menurut rencana Presiden Jokowi akan kembali menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis Premium dan solar. Saat ini harga Premium Rp 7.600 per liter. Pemerintah berencana menurunkannya menjadi Rp 6.400-6.500 per liter.
Penurunan harga minyak ini, kata Presiden Jokowi, disebabkan oleh anjloknya harga minyak dunia. "Kami akan mengumumkan, harga minyak mungkin bisa turun lagi Rp 6.400-6.500 per liter," kata Presiden Jokowi di acara Indonesia Outlook 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Harga minyak dunia terus merosot hingga di bawah US$ 45 per barel. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah berencana mengumumkan perubahan harga BBM pekan ini. Rencananya, keputusan itu akan diumumkan besok.
Perubahan harga bahan bakar akan dilakukan setiap dua pekan sekali hingga harga minyak dunia kembali normal. “Kalau harga (minyak dunia) stabil, (harga BBM bersubsidi) enggak perlu diganti-ganti dong. Kalau naik-turun, baru dua minggu sekali ada perubahan. Tapi kalau enggak ada perubahan enggak apa-apa,” ujar Sofyan di kantornya, Rabu malam, 14 Januari 2015.
Pada 1 Januari 2015, pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. Berdasarkan keputusan pemerintah, harga terbaru Premium dipatok Rp 7.600, turun dari Rp 8.500. Sedangkan harga solar ditetapkan Rp 7.250 dari sebelumnya Rp 7.500.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemerintah akan kembali mengubah harga dasar BBM jenis minyak solar dan Premium pada Jumat, 16 Januari 2015. Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan harga minyak dunia yang terus turun. "Harus fair, karena kita mengatakan subsidi dilepas. Kalau menunggu sampai akhir bulan, rasanya penurunan terlalu tajam," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar