Kamis, 13 November 2014

Jokowi Racuni KTT Asean dengan Poros Maritim

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai menyebarkan doktrin akan arti penting Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat hari ini (13/11) didapuk menjadi pembicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Menurut Jokowi, pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-politik dunia sedang bergeser dari negara-negara Barat ke negara di kawasan Asia Timur.
"Negara-negara Asia sedang bangkit dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen per tahun, dengan total GDP sekitar US$ 40 triliun, kawasan ini paling dinamis secara ekonomi. Sekitar 40 persen perdagangan dunia ada di kawasan ini," ujar Jokowi mengawali pidatonya, Kamis (13/11/2014).
Perdagangan ekspor-impor yang dilakukan melalui jalur laut menurutnya akan semakin mengukuhkan arti penting pembangunan industri maritim. Jokowi menyebutkan dua samudera strategis di dunia yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik merupakan jalur penting bagi lalu lintas perdagangan dunia.
"Indonesia berada tepat ditengah-tengah proses perubahan strategis itu, baik secara geografis, geopolitik, maupun geo-ekonomi. Oleh karena itu kami menegaskan diri sebagai poros maritim dunia, sebagai kekuatan yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi sebagai poros maritim dunia membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun kerjasama regional dan internasional bagi kemakmuran rakyat," ujar Jokowi.

Lima Langkah
Untuk bisa menjadi poros maritim dunia, Jokowi menekankan pentingnya membangun industri maritim nasional. Setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan Pemerintah Indonesia untuk bisa membangun kesadaran bersama masyarakatnya akan pentingnya arti laut bagi kemakmuran Indonesia.
"Pertama, kami akan membangun kembali budaya maritim Indonesia. Sebagai negara yang terdiri dari 17 ribu pulau, Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya,  sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera," ujar Jokowi.
Langkah kedua yang akan dilakukan pemerintah adalah menjaga dan mengelola sumber daya laut. Sehingga hasil laut Indonesia bisa dirasakan manfaatnya bagi kepentingan rakyat.
"Kemudian kami akan memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, dengan membangun tol aut, deep seaport, sistem logistik, dan industri perkapalan, dan pariwisata maritim," ujar Jokowi.
Langkah keempat dan kelima menurut Jokowi adalah bagaimana mengembangkan diplomasi kemaritiman dengan negara lain dan membangun kekuatan pertahanan laut. "Cita-cita dan agenda di atas akan menjadi fokus Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi poros maritim dunia, sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa," ujar Jokowi.  [cnn]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar