Kamis, 13 November 2014

Hikmahanto Minta Jokowi Tak Hadiri KTT G20 di Australia

Pengamat hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, meminta tim ekonomi Presiden Joko Widodo untuk mengkaji manfaat kehadiran Indonesia dalam KTT G-20. Jika dianggap tidak banyak manfaat yang bisa diperoleh, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu, lebih baik bertolak ke Jakarta dari Myanmar, dan membiarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mewakili RI ke Brisbane, Australia.
Pernyataan mantan Dekan Fakultas Hukum itu, merupakan tanggapan dari komentar Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, pada Selasa kemarin, yang mengusulkan agar Indonesia keluar dari organisasi G20. Sejalan dengan usul Susi, Hikmahanto berpendapat selama enam tahun bergabung di G20, tidak ada manfaat nyata yang dirasakan oleh Indonesia. 
"Seharusnya dengan bergabung di G20, Indonesia bisa turut membentuk kebijakan ekonomi dunia. Pertanyaannya saat ini, apakah sudah pada posisi itu atau jangan-jangan di KTT G20, Indonesia hanya menjadi penggembira saja?," kata dia ketika dihubungi VIVAnews melalui telepon pada Kamis (13/11/2014). 
Kendati begitu, Hikmahanto tetap meminta agar tim ekonomi Jokowi mengevaluasi lebih dulu keanggotaan Indonesia di forum itu. Menurutnya ada dua kriteria yang digunakan untuk mengkaji manfaat keanggotaan Indonesia di KTT G20.
"Pertama, apakah Indonesia bisa secara vokal menyampaikan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan ini, tentu yang merepresentasikan isu yang kini tengah dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia," ujar Hikmahanto. 
Kedua, lanjut dia, apakah forum G-20 dapat mengakomodasi kepentingan Indonesia dan negara berkembang dalam keputusan-keputusannya. 
"Setelah dievaluasi dan ditemukan bahwa keanggotaan Indonesia tidak dapat memberi warna dari berbagai keputusan yang diambil oleh negara-negara yang tergabung dalam G20, maka Jokowi bisa mengikuti usul Menteri Susi agar keluar dari forum tersebut," kata dia.
Bila hal itu yang menjadi keputusan pemerintah, maka, Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, harus segera menyiapkan teknis agar RI bisa secara efektif keluar dari G-20.  [vivanews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar