Rabu, 12 November 2014

Gaikindo Pasrah Jika Jokowi Setop Mobil Murah

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengaku pasrah jika pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) mencabut kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) jika dinilai tidak sejalan dengan upaya penghematan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Sudirman MR, Ketua Umum GAIKINDO mengatakan pelaku industri otomotif akan mengikuti apapun program yang ditetapkan pemerintah termasuk kebijakan LCGC tersebut. "LCGC ini kan program pemerintah, kami dari industri mengikuti saja program pemerintah. Tetapi karena ini program pemerintah, tentu kami hanya berharap adanya konsistensi," ujar Sudirman usai menghadap Wakil Presiden dikantornya, Rabu (12/11/2014).
Menurut Sudirman jika pemerintahan baru tidak ingin meneruskan program LCGC yang dibuat Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), maka penjualan anggota GAIKINDO dipastikan berkurang drastis. "Tahun ini target penjualan 1,2 juta unit, didalamnya itu sekitar 13,7% merupakan produk LCGC. Kalau tidak ada LCGC, penjualan akan berkurang. Padahal konsumsi BBM LCGC itu lebih hemat 20 kilometer per liter dibandingkan kendaraan lain," katanya.
Namun dibalik kepasrahannya, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor tersebut berupaya meyakinkan bahwa LCGC justru memberikan lebih banyak keuntungan dibandingkan kerugian yang diakibatkannya. Sudirman mengatakan tingkat kandungan dalam negeri yang digunakan LCGC sudah mencapai 87 persen sehingga memberikan nilai tambah bagi industri lain yang menyokongnya.
"Saat ini hanya beberapa komponen mesin dan transmisi tidak dibuat didalam negeri karena volume produksi industri dalam negeri belum mencukupi. Sehingga lebih murah impor daripada produksi lokal. Tetapi lagi-lagi kami akan mengikuti aturan pemerintah," kata Sudirman.
Data GAIKINDO menyebutkan, hingga September 2014 penjualan mobil tercatat sebanyak 932.943 unit, hanya naik 2,7 persen dibandingkan realisasi penjualan sampai September 2013 sebanyak 908.330 unit. Dari angka total tersebut, jumlah LCGC yang terjual sebanyak 102.711 unit atau 11 persen terhadap total penjualan mobil nasional.

Harga BBM
Terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tahun ini, Sudirman memperkirakan kebijakan tersebut akan menurunkan penjualan mobil sebesar 10-15 persen dalam waktu dua bulan. "Memang kami perkirakan akan ada pengaruh. Bagi kami itu normal, tetapi untuk jangka panjang itu baik bagi industri otomotif. Karena itu kami memperkirakan penjualan mobil tahun depan tidak akan bertambah dibanding tahun ini sekitar 1,2 juta unit," katanya.
Untuk menyiasati potensi penurunan penjualan dalam negeri, anggota GAIKINDO menurutnya akan memperbanyak ekspor dengan mencari negara-negara baru yang mampu menyerap produksi mobil tersebut. "Saat ini negara tujuan ekspor kita tersebar di Asean, bahkan juga di luar Asean seperti Timur Tengah dan Afrika Selatan," ujar Sudirman.  [CNN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar