Rabu, 12 November 2014

Jokowi Berperan Penting di KTT ASEAN

Setelah selesai menghadiri APEC di Beijing Cina, Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo akan langsung menghadiri KTT ASEAN ke-25 hari ini di Nya Pyi Taw, Myanmar. Menurut pengamamat, kehadiran Jokowi akan sangat penting bagi negara-negara ASEAN.
"Indonesia memiliki peran besar untuk bermain di ASEAN. Negara itu telah membantu pembangunan ASEAN hingga seperti sekarang ini. Apa yang Indonesia katakan di KTT dan KTT Asia Timur akan jadi hal yang sangat penting bagi masa depan ASEAN secara keseluruhan," kata Denzil Abel, pengamat dari Institut Studi Strategis dan Internasional Myanmar, seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (11/11/2014).
Sebagai pemimpin baru, Jokowi diharapkan bisa mempererat hubungan negara-negara ASEAN. Jokowi dan para petinggi negara juga akan membahas isu kemajuan masyarakat, ancama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sengketa wilayah maritim Laut Cina Selatan, serta penyebaran ebola di Asia Tenggara.
KTT ASEAN tahun ini digelar dengan tema "Maju Bersama untuk Masyarakat Damai dan Sejahtera". Dengan tema tersebut, peserta KTT akan membahas arah masa depan ASEAN pada 2015 nanti. KTT in juga membahas berlakunya skema Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 serta strateginya untuk jangka panjang.
Jokowi akan bertemu para pemimpin global, di antaranya Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Cina Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dan untuk pertama kalinya Presiden Amerika Serikat Barack Obama di KTT ASEAN tahun ini.

Investasi Indonesia di Myanmar
Presiden Joko Widodo mendorong investasi Indonesia di Myanmar khususnya di tiga sektor, pertambangan, telekomunikasi, dan infrastruktur. Ini disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Myanmar, Thein Sein di Myanmar International Convention Center gari ini.

"Kita akan terus mendorong kepada BUMN dan swasta untuk menanamkan investasi di Myanmar khususnya di sektor pertambangan, telekomunikasi, dan infrastruktur," kata Jokowi di Nay Pyi Taw, Rabu (12/11/2014).
Indonesia, kata Jokowi, juga akan menjajaki kerja sama dengan Myanmar di dua sektor lain yaitu perhubungan dan perbankan. "Kita ingin menekankan pentingnya kedua negara untuk menjajaki kerja sama di bidang perhubungan yaitu penerbangan langsung dari Indonesia ke Myanmar," katanya.
Bentuk kerja sama yang lain, kata Jokowi, adalah penyiapan tenaga ahli Indonesia di sektor konstruksi untuk dikirim ke Myanmar. "Indonesia siap bekerja sama dengan Myanmar dan menyiapkan tenaga ahli. Sebagai contoh telah disiapkan tenaga konstruksi dari Indonesia ke Myanmar untuk mengerjakan proyek yang ada di sini," katanya.
Kerja sama tersebut, kata Jokowi, merupakan bukti komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesatuan Asean dan mewujudkan komunitas Asean 2015. Dalam pertemuan bilateral itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofjan Djalil, Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar