Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan presiden terpilih
Joko Widodo (Jokowi) bahwa blusukan bukan hanya milik Jokowi. Jauh sebelum Jokowi
populer dengan gaya blusukan keluar masuk kampung, Mega mengaku sudah
melakukannya lebih dulu.
"Kalau Pak Jokowi itu populer dengan
kata blusukannya. Saya bilang, itu momennya saja. Kalau soal blusukan,
saya lebih dulu dari Anda, jangan diklaim blusukan Anda sendirian,” kata
dia dalam sambutannya dalam acara penghargaan Taher di Ballroom
Shangrilla, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).
Mega didaulat
menerima Lifetime Achievement Award dalam bidang birokrasi. Selain dapat
penghargaan, Mega juga mendapatkan uang Rp 1 Miliar. Dia menduga
penghargaan itu diterimanya mungkin karena dia adalah perempuan yang
jadi ketua umum partai yang terlama.
Putri presiden pertama RI,
Soekarno, ini menceritakan bagaimana awalnya dia terjun ke politik.
"Harus saya pertimbangkan 10 ribu kali. Tapi suami saya selalu mendorong
saya, ‘kamu bagaimana putrinya Bung Karno’. Dari muda saya aktif
organisasi politik, sehingga saya tidak bisa mengelak lagi,” tambahnya.
Belakangan,
dia taruhan dengan sang suami, almarhum Taufik Kiemas, jika masuk
politik maka karir Mega justru akan lebih tinggi. "Saya bilang pasti
nanti suatu saat saya jadi presiden. Suami saya bilang ‘ah mana mungkin,
tarohan?’. Rupanya cerita itu dicatat oleh yang di atas, saya menjadi
presiden pertama perempuan,” kata presiden kelima RI itu.
Megawati
yang berbalut kebaya merah menerima penghargaan yang diserahkan
Presiden RI ketiga BJ Habibie, ditemani anak-anaknya. Selain Megawati,
dua penerima award lainnya juga mendapatkan hadiah uang yang sama, yaitu
Boenjamin Setiawan Theodore Permadi Rahmat. Keduanya adalah dua
pebisnis yang masuk dalam kategori orang terkaya versi Forbes.
Menanggapi pertemuan antara presiden Jokowi dengan Ketum
Partai Golkar Aburizal Bakrie hari ini, menurut
Mega pertemuan tersebut menjadi awal
langkah yang baik dan positif.
"Nggak apa-apa itu hal yang positif," kata Mega.
Sementara
itu wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) juga menanggapi soal itu
dengan singkat. Dirinya menganggap apa yang dilakukan Jokowi tak lebih
dari sekadar silahturahmi.
"Silahturahmi saja," tutur JK.
Menaggapai isu aksi penolakan pelantikan Jokowi sebagai presiden RI ke-7, Mega optimistis hal tersebut tidak akan terjadi.
"Saya
melihatnya tidak mungkin ada penolakan," kata Mega.
Mega menilai, bila sampai penolakan terjadi
maka hal itu merupakan pertanda kemunduran berdemokrasi. "Kalau sampai
terjadi seperti itu kita jadi mundur soal demokrasi," ujarnya.
"Kalau sampai tatanan pemerintahan hanya karena rasa emosional, tidak akan bisa berjalan," kata dia.
Seperti
diketahui, pelantikan Jokowi-JK bakal dilakukan di Gedung MPR, Senin
(20/10/2014). Pimpinan MPR sudah memastikan bahwa semua fraksi akan
menghadiri pelantikan tersebut. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar