Selasa, 14 Oktober 2014

Kirab Budaya di Hari Pelantikan Jokowi Jangan Digelar Berlebihan

Relawan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) berniat menggelar kirab budaya di hari pelantikan presiden dan wapres. Perayaan yang dimulai dari Parkir Timur Senayan dan berakhir di Monas itu diharapkan tak digelar secara berlebihan.
Pengamat politik dari Charta Politika Arya Fernandes menyebut kirab ini wajar sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan para pendukungnya. Jokowi, kata Arya, sejatinya juga memerlukan kirab ini sebagai simbol dukungan rakyat kepada dirinya.
"Kirab ini penting juga bagi Jokowi, untuk menunjukkan bahwa dia didukung penuh oleh warga. Ini pertunjukan kekuatan politik yang real," kata Arya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (14/10/2014).
Meski demikian, Arya mengingatkan bahwa perayaan ini perlu dijaga agar tak berlangsung berlebihan. Saat ini yang dibutuhkan Jokowi-JK adalah persatuan, jangan sampai acara kirab malah mempertegas sisa-sisa perpecahan di Pilpres 2014.
"Diharapkan ada imbauan agar euforianya tak berlebihan. Kita khawatir malah memunculkan konflik baru. Saya kira selama dukungan yang ditunjukkan di kirab itu tidak berlebihan, akan acara itu baik untuk Jokowi," ujarnya.  [detik]

1 komentar: