Polri menahan tukang sate berinisial MA (24) yang merekayasa foto "persetubuhan" Jokowi-Mega. Sebagai kepala daerah yang juga pernah 'dihina' di media
sosial, Ridwan Kamil menilai penangkapan tersebut hal yang wajar.
"Pada
dasarnya shock therapy terhadap hal-hal begitu memang perlu. Hidup
harus ada aturan tidak ada kebebasan absolut," kata Emil, sapaan akrab
Ridwan Kamil, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi,
Kamis (30/10/2014).
Beberapa waktu lalu, Emil juga pernah dihina
oleh pemilik akun twitter @kemalsept. Selain menjelek-jelekkan Kota
Bandung, akun tersebut juga secara langsung menghina pribadi orang nomor
satu di Bandung tersebut. Melihat kasus Jokowi yang dihina dengan cara
mengedit foto, menurutnya hal itu tetap penghinaan.
"Ya soal itu mah (rekayasa foto Jokowi) variasinya saja, dan itu bahaya kalau dibiarkan," jelasnya.
Karena
itulah, menurut Emil, langkah kepolisian menangkap pelaku itu dinilai
wajar. Namun demikian, dosen arsitek ITB ini menyarankan agar sanksi
sosial yang diberikan kepada pelaku yakni berupa hukuman sosial.
"Kalau
semua orang hina-menghina dibiarkan, bangsa ini mau dibawa kemana? Jadi
wajar saja, tapi hukumannya jangan hukuman seperti kriminal, tapi
sosial saja," ujarnya. [detik]
ya setuju pak wali kota bandung. semua orang agar punya etika. tidak semaunya sendiri.
BalasHapus