Mursyidah, orang tua pelaku kasus rekayasa foto porno Jokowi dan
Megawati mendatangi Gedung Bareskrim Mabes Polri. Mursyidah yang datang
dengan didampingi pengacaranya itu mengajukan permohonan penangguhan
penahanan terhadap MA.
"Dalam rangka mengajukan surat
penangguhan penahanan, karena MA kan sebagai tulang punggung, jadi kalau
nggak ada MA, keluarganya gimana masalah ekonominya. Jadi kami berharap
pada Pak Kabareskrim untuk menyetujuinya," kata Pengacara MA, Irfan
Hakim sesaat baru tiba di depan Gedung Bareskrim, Polri, Kamis
(30/10/2014).
"Jaminannya ibu (orangtua MA), ibu siap menjamin
penangguhan penahanan. Dan saudara MA siap untuk kopreatif untuk
pemeriksaan," sambungnya.
Mursyidah dan pengacaranya tiba sekita
pukul 13.15 WIB. Keduanya hanya 15 menit berada di dalam gedung
Bareskrim untuk mengajukan surat penangguhan penahanan tersebut. Mereka
keluar sekitar pukul 13.30 WIB.
"Kami sudah ajukan surat
penangguhan penahanan, kata penyidik lagi diproses, dan saat ini pak
penyidik lagi dipanggil sama Pak Dir (Dirtipideksus). Harapan kami,
dengan dukungan masyarakat luas, saudara Arsyad bisa ditangguhkan
penahanannya," ujar Irfan ketika keluar dari Gedung Bareskrim.
Selain mengajukan penangguhan penahanan, Irfan juga berharap kliennya dapat keringanan atau bahkan bisa dibebaskan.
"Kalau
masalah kasus, kita semua tahu bahwa kasus seperti UU ITE diproses,
tapi kami juga punya harapan lain, supaya Pak polisi bisa memberikan
kasusnya bisa diringankan, lebih-lebih bisa dibebaskan," ujarnya.
Menurut keterangan Irfan, dia dan Mursyidah tidak bertemu dengan MA.
Sebab berdasarkan keterangan penyidik, MA dibawa ke RS Polri Kramat Jati
untuk mendapatkan perawatan. MA mengalami depresi.
"Katanya lagi
depresi, Jam 10 tadi, dibawa ke rumah sakit Kramat Jati, RS Polri,
belum ketemu, habis ini kami langsung ke Kramat Jati, ruangannya Pak
Penyidik kami tanya belum tahu," tuturnya.
Irfan mengaku sudah mendapat ijin dari penyidik untuk menjenguk MA. Lalu MA depresi karena apa?
"Karena
pemberitaan di media TV, itu kata penyidik ya, saya nggak tahu yang
sebenarnya, makanya kami mau cek ke Kramat Jati kondisinya seperti apa,"
tutupnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar