Kamis, 30 Oktober 2014

Demokrat Desak Jokowi Bebaskan Penyebar Gambar Persetubuhan Doggy Style "Jokowi-Mega"

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mendesak Presiden Joko Widodo agar memaafkan  Muhammad Arsyad. Arsyad adalah warga Ciracas, Jakarta Timur yang ditangkap Badan Reserse Kriminal Mabes Polri karena meyebarkan gambar persetubuhan doggy style "Jokowi-Mega".
"Sesungguhnya banyak orang awam tidak paham Undang-undang Informasi dan Transasksi Elektronik," kata Didi melalui pesan BlackBerry, Kamis (30/10/2014).
Menurut Didi akan lebih baik jika Jokowi memaafkan dan meminta kepolisian segera melepaskan Arsyad. Didi mengingatkan jika Arsyad adalah orang kecil yang menjadi tulang punggung keluarga.
"Lebih dari itu, Presiden Jokowi akan mendapatkan simpati publik," ujarnya.
Didi mengatakan banyak pelanggaran-pelanggaran lain di sosial media dan di dunia maya yang jauh lebih berbahaya. Didi memberi contoh kicauan di media sosial Twitter yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Kicauan-kicauan itu menurutnya secara rutin juga pernah memfitnah presiden dan pihak-pihak lain.
"Itu jelas-jelas lebih berbahaya. Sebab dibangun dengan fitnah yang terstruktur untuk membunuh karakter seseorang," katanya.
Menurut Didi sudah terbukti jika ada pihak-pihak yang menyerang melalui sosial media bertujuan untuk memeras. "Inilah yang jauh lebih pantas ditindak secara hukum," ujarnya
Sebaliknya Didi yakin apa yang dilakukan tersangka penghina Jokowi tidak akan dipercaya oleh publik. Bahkan hanya akan dianggap sebagai sampah belaka. 
"Yang penting setelah itu tersangka tidak mengulangi lagi perbuatannya. Tersangka juga harus menyadari jika ada sanksi  berat yang menantinya jika mengulangi perbuatannya," katanya.  [vivanews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar