Senin, 27 Oktober 2014

Kabinet Jokowi Banyak Pecahkan Rekor, Andi: Kita Juga Terkejut

Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) memecahkan banyak rekor. Mulai dari jumlah menteri perempuan terbanyak, hingga kalangan profesional yang berlebih dibandingkan kabinet sebelumnya. Apa sengaja dibuat demikian?
Mantan Deputi Tim Transisi yang menangani urusan pembentukan kabinet, Andi Widjajanto, mengatakan, itu adalah hasil seleksi alamiah yang dibuat oleh tim. Selain itu, ada juga penyaringan saat diproses di KPK dan PPATK.
"Dalam proses ini 81 nama yang diserahkan ke KPK dan PPATK. Di situ PR pertama mencari tempat nama-nama yang diendorse ketum parpol lalu profesional lainnya," kata Andi di Istana Negara, Senin (27/10/2014).
Setelah kabinet selesai disusun pada Sabtu (24/10/2014), baru diketahui ada komposisi rekor-rekor di kabinet. Padahal sebelumnya tidak dirancang seperti itu.
"Begitu kabinet selesai disusun Sabtu. Lalu kita terkejut-kejut, ada 8 perempuan ada 3 dirut BUMN," tambahnya.
"Yang dirancang dari parpol-parpol, PDIP berapa, NasDem berapa. Selain itu tidak dirancang. Ini output yang tidak disengaja. Jadi emang dikonversikan ke sana," sambungnya.
Bagaimana dengan keterwakilan suku? "Perwakilan suku juga tidak dirancang, termasuk Prof Yohana, ini dia kan profesor Papua pertama wanita tapi tidak dirancang. Memang dia ini menarik," jawabnya.

Lembaga Kepala Staf Kepresidenan Diperkirakan Terbentuk Februari 2015 
34 Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK sudah dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Namun, Kepala Staf Kepresidenan belum dilantik.
"Februari tahun 2015," kata mantan Deputi Kepala Tim Transisi Andi Widjajanto ketika ditanya kapan lembaga kepala staf kepresidenan dibentuk di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, senin (27/10/2014).
Menurut Andi, ada banyak aturan yang harus dipersiapkan Jokowi perihal pembentukan lembaga baru tersebut. Jokowi juga akan berdiskusi dulu dengan Mensesneg, Menkum HAM dan Men PAN.
"Kemudian diserahkan kepada Menkeu dan Kepala Bapenas untuk alokasi APBN-P," lanjut Andi.
Jokowi menilai apabila pembentukan kelembagaan baru itu dipaksakan maka akan terkesan mubazir. Selain itu, jika kepala staf ditunjuk maka dia belum punya perangkat kerja.
Kepala staf nantinya akan ditopang oleh enam direktur. Mereka akan dibantu oleh kesekretariatan.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar