Koordinator Jokowi Advance Social Media Volunteer, Kartika Djoemadi,
menyatakan kecewa dengan postur kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf
Kalla (JK). Sebab susunan kabinet itu dinilai tidak sesuai dengan janji
kampanye Jokowi-JK pada pemilihan umum lalu.
"Jokowi pernah
mengatakan bahwa kabinetnya akan ramping. Namun kenyataannya tidak
juga," kata Kartika ketika, Senin (27/10/2014).
Jokowi sempat mengatakan kabinetnya hanya 27 pos kementerian. Namun kini
menjadi 34 pos kementerian.
Relawan, kata Kartika, juga kecewa dengan tidak adanya kementerian yang
membidangi ekonomi kreatif. Padahal, saat debat kandidat presiden,
Jokowi ingin mengembangkan ekonomi kreatif. "Waktu debat Jokowi sangat
peduli, tapi sekarang tidak konkret," ujar Kartika.
Pada debat
calon presiden tahap kedua di Hotel Melia, Mingu 15 Juni 2014, Jokowi
mengatakan kondisi ekonomi kreatif masih belum mendapatkan perhatian
dari pemerintah. Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu mengambil
contoh bidang musik, seni, video, desain, dan animasi.
Bahkan,
ide Jokowi diapresiasi saingannya saat itu, Ketua Dewan Pembina Partai
Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Menurut Prabowo, ekonomi
kreatif Indonesia harus bersaing dengan negara lain. Prabowo percaya
Indonesia memiliki potensi besar di ekonomi kreatif. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar