Belakangan ini, sudah tiga menteri yan dijadikan tersangka kasus korupsi
oleh KPK. Apa yang akan dilakukan Jokowi agar kasus serupa tak berulang
di pemerintahannya?
"Sistem yang harus diperbaiki. Dan orang
harus mengikuti sistem. Ruang-ruang untuk berbuat menyimpang itu harus
menutup," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).
Sistem yang dimaksud Jokowi
yaitu yang kini telah diterapkannya di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Dalam lingkungan Pemprov DKI ia menerapkan sistem e-budgeting,
e-purchasing, e-catalog, e-audit dan lainnya. Tujuannya agar semua
tercatat dan mudah dilacak.
"Itu mengurangi peluang orang untuk bermain-main. Dan law enforcementnya harus benar," katanya.
Selain
itu, lanjut Jokowi, dirinya juga akan melakukan seleksi ketat terhadap
para calon menteri kabinetnya. Rekam jejak para calon akan menjadi fokus
utama.
"Proses seleksinya yang harus benar. Rekam jejak harus
betul-betul dilihat. Kedua, integritas, ketiga dicek (kekayaannya) lewat
KPK, ada PPATK, meskipun itu juga tidak menjamin. Karena sekarang kamu
baik banget, tapi sering digoda akirnya menjadi tidak baik," pungkasnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar