Kemenangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) dalam pilpres 2014 dimanfaatkan orang tidak
bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Mereka menawarkan ke beberapa
instansi pemerintah dan swasta partisipasi untuk menayangkan iklan
ucapan selamat pada pasangan Jokowi-JK.
Dalam proposal penawaran
itu, pelaku mencatut nama dan melakukan pemalsuan tanda tangan Anies
Baswedan, salah satu deputi tim transisi Jokowi-JK.
Mengetahui perihal
pemalsuan fakta dan tanda tangannya, Anies mengecam keras tindakan
tersebut.
"Penawaran itu sama sekali tidak benar. Kami tidak
pernah meminta ataupun menawarkan dalam bentuk apapun partisipasi iklan.
Kita saat ini berkonsentrasi dan berikhtiar untuk terus mendorong
kemajuan pemerintahan dan demokrasi dalam proses transisi ini. Sangat
disesalkan kalau ada pihak-pihak yang memancing di air keruh," kata
Anies dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (4/9/2014).
Bagi
Anies, pencatutan nama dan pemalsuan tanda tangan ini jelas melanggar
hukum. "Siapapun pihak yang menyalahgunakan nama tim transisi Jokowi-JK
akan berhadapan dengan hukum," ujarnya.
Anies mengaku sedang
disibukkan dengan tugasnya menyiapkan beragam isu dan strategi terkait
permasalahan kesejahteraan masyarakat. Dia dan tim berharap agar dalam
masa transisi pemerintahan ini terjadi saling sinergi antar pihak-pihak
terkait untuk kemajuan pemerintahan ke depan. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar