Presiden ketiga Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie memberi
selamat kepada Presiden Terpilih 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi). Pemimpin ketujuh
republik itu dianggapnya representasi dari generasi ketiga bangsa, atau
dalam bahasa Habibie, Jokowi termasuk generasi penerus.
Pakar
penerbangan internasional itu membagi pemimpin Indonesia ke dalam tiga
babak. Angkatan pertama adalah generasi 1945, termasuk di dalamnya
Soekarno dan Soeharto. Angkatan kedua adalah dirinya sendiri, serta
Megawati atau Abdurrahman Wahid. Habibie menyebutkan generasi peralihan.
Sedangkan
Susilo Bambang Yudhoyono atau Prabowo Subianto masih masuk kategori
generasi peralihan. Mereka di senjakala Orde Baru sudah berkarier
sebagai pejabat militer angkatan darat.
"Generasi peralihan itu
yang pernah bekerja erat dengan angkatan 45, itu ujung tombaknya
Habibie. Dan kalau Pak SBY, masih masuk generasi peralihan, karena dia
bekerja dengan angkatan 45, masih dalam komando Pak Harto," kata Habibie
saat memberi pidato Seminar "Refleksi Tiga Tahun MP3EI" di JCC,
Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Sebaliknya, dari pandangan Habibie, pemilu
2014 adalah tonggak karena menghasilkan generasi pemimpin baru. Sosok
yang dulu datang dari angkatan yang dia sebut 'generasi penerus'.
Indikatornya, mereka lahir selepas 1960.
"Dan generasi penerus itu ujung tombaknya ya sekarang Pak Jokowi," kata Habibie.
Berkaca
dari fakta tersebut, Habibie merasa sekarang adalah momentum yang tepat
bagi republik untuk melakukan regenerasi menyeluruh.
Tokoh-tokoh generasi peralihan seperti dia atau SBY, cukuplah memberi nasehat dan bantuan kalau diminta.
"Sekarang
waktunya generasi peralihan itu masih bisa memagari, bisa memberikan
saran, memberikan pandangan, supaya tetap dipelajari jiwa-jiwanya, tapi
dia harus minggir, supaya memberi gestur monggo (bagi pemimpin baru),"
tandasnya.
Jokowi dalam pandangan Habibie terpilih melalui
mekanisme demokrasi yang sah. Oleh sebab itu, setiap pihak kini harus
membantunya, supaya program-program kerja lima tahun ke depan berhasil.
Habibie
juga mengingatkan agar generasinya tak ngotot ikut campur dalam
pemerintahan baru ini. Kecuali niatnya menyukseskan agenda pembangunan.
"Siapa yang tidak mau melaksanakan itu saya rasa dia tidak pro-rakyat,"
kata Habibie menegaskan. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar