Kamis, 04 September 2014

Ruhut Minta Jokowi Tak Cari Menteri Bermasalah

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul berharap presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengambil hikmah dari perjalanan kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia menekankan bahwa Jokowi harus mencari figur yang bersih untuk dimasukkan sebagai menteri di kabinetnya.
"Saya kasih masukan ke pak Jokowi karena akan melanjutkan kepemimpinan pak SBY, kalau cari menteri jangan yang bermasalah," kata Ruhut, saat dihubungi, Kamis (4/9/2014).
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, Presiden SBY sejak awal telah berkomitmen untuk memerangi korupsi.
Komitmen itu diwujudkan dengan dibuatnya pakta integritas di internal Partai Demokrat. Pakta integritas itu juga berlaku untuk menteri asal Partai Demokrat.
Aturannya, semua yang terbukti terlibat kasus korupsi diharuskan mundur dari jabatan di kabinet, mundur sebagai pengurus dan kader Partai Demokrat.
"Kami sedih beberapa kader kami kena kasus korupsi. Ini jadi pesan untuk menteri kabinet selanjutnya, bersyukurlah dipilih menjadi menteri, dan bekerjalah dengan baik. Semua hal baik yang dilakukan Pak SBY harus kita contoh," ujarnya.
Saat ini, tiga menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden SBY telah menjadi tersangka kasus korupsi. Namun, Partai Demokrat justru menilai hal tersebut sebagai komitmen Presiden SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat tidak pandang bulu dalam memberantas korupsi.
Ketiga menteri di kabinet Presiden SBY yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK itu adalah Andi Mallarangeng sewaktu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga, Suryadharma Ali sewaktu menjabat Menteri Agama, dan yang terbaru adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.
"Di era siapa ada tiga menteri aktif menjadi tersangka? Pemerintah bisa saja mengatakan, kenapa harus diperiksa menteri saya, itu kalau presiden berkeinginan. Tapi, ini karena konsistensi pemerintahan SBY, di zaman siapa ada tiga menteri aktif jadi tersangka?" ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.   [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar