Presiden sekaligus Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan, menjelang pengunduran dirinya dari jabatan gubernur, tidak perlu lagi ada proses transisi kepada calon gubernur DKI yang baru.
Jokowi mengatakan, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sudah mengerti apa yang harus dilakukan.
Sesuai tugasnya masing-masing.
Menurut Jokowi selama bersama Ahok bekerjasama membangun Jakarta, jarang sekali ada beda pendapat. Mereka berdua selalu kompak.
"Kalau saya ke Pak Ahok tidak perlu pakai kantor transisi, masa transisi juga tidak perlu. Pak Ahok sudah sangat tahu dan mengerti apa yang harus dilakukan," kata Jokowi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/8/2014).
Jokowi memberi contoh dalam penanganan masalah banjir. Menurutnya, Ahok tinggal melanjutkan semua rencana yang sudah disusun bersama ketika keduanya menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur selama hampir 2 tahun.
"Masalah banjir semuanya sudah tahu apa yang harus dilakukan, hanya perlu waktu saja," ujarnya.
Jokowi menambahkan yang akan segera dibereskannya pada akhir jabatannya sebagai gubernur adalah masalah administrasi. Terutama hal-hal yang perlu mendapat tanda tangannya, agar program-program pembangunan yang sudah disusun bisa segera dilaksanakan.
"Kalau yang harus saya kerjakan kira hal-hal yang bersifat administratif lah. Misalnya, tanda tangan APBD perubahan. Kalau masalah program, Pak Basuki sudah tahu 100 persen apa yang harus diselesaikan dan dilakukan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi akan segera membuat surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Gubenur DKI Jakarta. Surat itu hingga saat ini masih dalam proses. Jokowi mengatakan surat akan diajukan setelah pelantikan, sekaligus pemilihan ketua DPRD DKI Jakarta yang baru. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar