Presiden terpilih 2014 Joko Widodo meminta relawannya tidak membubarkan
diri setelah pilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli kemarin. Menurut
dia, relawan masih dibutuhkan untuk lima tahun ke depan.
"Ada
relawan telepon saya. 'Karena sudah selesai pilpres, kita mau bubar'.
Lho, lho, nanti dulu. Ini baru mulai kerjaan kok membubarkan diri.
Relawan dibutuhkan masih 5 tahun ke depan. Untuk apa? Mengawal program,
misalnya Kartu Indonesia Pintar," ujarnya saat pidato dalam acara Rapat
Koordinasi Nasional II Pro Jokowi (Projo) di Hotel Whiz, Kelapa Gading,
Jakarta Utara, Sabtu (23/8/2014).
Jokowi menjelaskan, Indonesia
memiliki 17 ribu pulau, 500 kabupaten dan kota. Kalau ada satu orang
yang tidak mendapat Kartu Indonesia Pintar, dia melanjutkan, bagaimana
cara mengecek dan mengontrolnya.
"Perlunya itu. Relawan akan
jadi tameng kita. Jadi mata kita. Contoh lain misalnya. Ada kantor yang
melayani rakyat tidak dengan layanan baik. Ada pungutan, Pak RT sambil
bentak-bentak. Udah bentak dipungutin lagi, siapa yang harus berikan
info itu? Buat saya, ya relawan," tukasnya.
Kemudian kalau ada
jalan rusak, pemerintah tidak segera memperbaiki, Kementerian Pekerjaan
Umum tidak perhatian. "Jangan cuma laporan yang baik-baik saja yang
dilaporkan. Misalnya, pak kota kita sejahtera, kabupaten makmur. Jangan
cuma itu, senengin doang. Sebab nanti akan kita buka transparan."
Oleh
sebab itu dia menggarisbawahi, keberadaan relawan masih dibutuhkan oleh
Jokowi-JK selama lima tahun ke depan. "Kita harus kerja keras
memperbaiki bangsa dan semuanya. Mungkin ada tekanan politik ke depan
yang akan kami alami. Tapi saya masih sangat optimis," terang Jokowi
menegaskan. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar