Selasa, 26 Agustus 2014

Ini Kenapa Cak Imin Kecewa pada Jokowi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku kaget saat Tim Transisi dideklarasikan. Pasalnya, Jokowi tidak memberi tahu Cak Imin itu bahwa Tim Transisi akan dipublikasikan.
"Pada awal deklarasi, kita kaget karena kita tahu kronologi awalnya tidak dipublikasi. Itu (Tim Transisi) semacam tim saja untuk menyiapkan konseptual seperti pendampingan pada zaman kampanye," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014).
Sehari setelah deklarasi, Jokowi baru menelefon Imin. Menurut Imin, Jokowi belum sempat memberitahunya karena saat itu dirinya sedang berada di Australia.
"Kami sempat cerita bahwa (saya) kaget. Dia (Jokowi) telefon saya bahwa ada Tim Transisi, enggak usah kaget. Setelah deklarasi itu enggak usah kaget karena belum sempat ngasih tahu," ungkapnya menirukan isi pembicaraan dengan Jokowi.
Masalah komunikasi, Cak Imin mengaku terus berhubungan dengan Tim Transisi meski tidak setiap hari. "Komunikasinya setiap ada kebutuhan," tuntasnya.

Salam Gigit Jari
Sebagai salah satu partai pengusung, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tentu punya peluang mendapat jatah kursi tersebut.
Saat ditanya mengenai hal ini, Cak Imin mengaku tidak mau berharap atas kursi menteri di kabinet Jokowi-JK. Hal itu dikarenakan semua pilihan, kata dia, ada di tangan Jokowi-JK.
"Pak Jokowi belum pernah menawari. Arah kabinet itu murni dari Jokowi-JK, jikalau tidak ditawari, tidak mau dianggap berharap, enggak enak," kata cak Imin.
Mendengar ucapan Cak Imin itu, seorang kader partai lantas berseloroh bahwa salam dua jari bisa berubah menjadi salam gigit jari jika saja PKB tidak mendapat kursi menteri di kabinet.
Sontak, tawa Cak Imin pun pecah sambil mengulang ucapan kadernya itu,  "Bukan salam dua jari, tapi salam gigit jari," ucapnya yang kemudian diikuti tawa para wartawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar