Puluhan waria melakukan aksi unjuk rasa menolak Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi calon Presiden. Para waria yang berdomisili di Wilayah Jakarta Timur, ini, berharap agar Jokowi tetap memimpin Jakarta hingga 5 tahun ke depan.
Minul, salah satu waria yang juga koordinator aksi mengaku kecewa dengan sikap Jokowi yang mau menerima mandat sebagai Capres dari PDIP.
Menurutnya, seluruh waria di Jakarta mendukung Jokowi untuk tetap menjabat sebagai orang nomor satu di DKI."Kita dalam rangka orasi mendukung Bapak Jokowi agar tetap menjadi Gubernur DKI. Kita maunya Pak Jokowi menjabat dulu sampai 5 tahun masa jabatannya berakhir," ujar Minul saat ditemui di lokasi, Minggu (6/4/2014).
Minul menyatakan, langkah Jokowi maju mencalonkan diri menjadi presiden membuat mereka merasa kehilangan sosok yang sudah membangun berbagai program di berbagai bidang, salah satunya mengenai masalah kesehatan. Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digagas Jokowi menurutnya sangat membantu bagi para waria untuk berobat di rumah sakit.
"Maka dari itu kita tidak ingin kehilangan sosok Pak Jokowi yang kita kagumi. Kami sering mengakses kesehatan menggunakan KJS Pak Jokowi dan kita tidak kena biaya sepeser pun," ujar Minul.
Selain Minul, Raisa waria lainnya mengatakan, sosok Jokowi dapat menyelesaikan permasalahan di Jakarata, seperti kemacetan, banjir, dan menyelamatkan rakyat kecil.
"Saya enggak rela dia jadi presiden. Takut lupa sama rakyat kecil," ujar Uci.
Aksi unjuk rasa ini, awalnya ingin dilakukan di Bundaran HI Jakarta Pusat. Namun, karena saat ini masuk dalam masa tenang kampanye, mereka mengurungkan niatnya dan hanya melakukan aksi di lokasi tersebut.
Pantauan merdeka.com, puluhan waria ini datang dengan menggunakan tiga buah bus metromini. Mereka langsung menggelar aksi unjuk rasa di sebuah pom bensin yang sudah tidak terpakai, beberapa di antaranya membawa spanduk bertuliskan "Megawati Capres 2014 Yes, Jokowi Tetap Gubernurnya Yes," dan "Kalau Mau jadi Capres Beresin Dulu Jakarta".
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar