Minggu, 06 April 2014

KAMMI Nilai Jokowi Tidak Serius Benahi Jakarta

Sayap Organisasi PKS, KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), menilai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) tidak serius membenahi Jakarta. Dan ketidakseriusan itu sangat nyata menghiasi ibukota.
Beberapa masalah yang belum tuntas tersebut yakni pengadaan bus Trans Jakarta yang karatan (cacat), KJP bermasalah, KJS belum jelas, proyek MRT tersendat, macet, banjir.
"Permasalahan Jakarta sangat banyak, seharusnya Jokowi lebih serius dan fokus mengurus Jakarta," ucap Koordinator KAMMI DKI Jakarta,  Fajrul Syam, Minggu (6/4/2014) pagi di Bundaran HI, Jakarta.
Fajrul beranggapan mungkin saja janji Jokowi saat kampanye dan saat dilantik sudah dilupakan oleh masyarakat.
Dimana saat dilantik, Jokowi mengatakan dirinya akan memimpin Jakarta selama 5 tahun dan akan fokus mengatasi segala masalah ibukota.
"Nyatanya belum genap 2 tahun masa jabatan, Jokowi malah nyapres. Kalau dia tetap nyapres ya berarti integritas kepemimpinannya patut dipertanyakan," ujar Fajrul.
Fajrul menambahkan nantinya akan timbul pertanyaan siapa yang bertanggung jawab terhadap fondasi pembangunan Jakarta yang saat ini dikerjakan jokowi. Sementara Jokowi tengah sibuk menjadi timses kampanye.
"Negarawan sejati itu perlu memberikan telatan bahwa amanat yang sudah disampaikan ke publik harus dijunjung tinggi. Negarawan lebih berorientasi komitmen kinerja menuntaskan kinerjanya dari pada pencitraan semata. Ini tidak dilakukan Jokowi," tuturnya.
Untuk diketahui, puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi simpatik, Minggu (6/4/2014) pagi di Bundaran HI untuk menagih janji Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam aksinya massa yang didominasi mahasiswi ini berkeliling bundaran HI, membagikan selebaran pada warga Jakarta untuk menagih janji Jokowi, serta membentangkan berbagai spanduk.
Selain itu, massa juga mengajak warga Jakarta mendukung menagih janji Jokowi dalam bentuk menandatangani petisi 1 juta tanda tangan.

Sumber :
tribunnews.com

1 komentar:

  1. Belajar yg lbh rajin lagi adik2 khususnya tentang pembagian tupoksi & kewenangan pemerintah pusat dan Provinsi terkait macet, banjir dsb di Prov. DKI. Belajar dari berbagai sisi alias tdk menutup bagian lain karena. rasa benci yg membawa pikiran sempit & prilaku egois. Belajar mengakui kesalahan diri dan mengakui kebenaran orang lain. Ingat, ketika membawa istilah/simbol agama berarti ucapan/tindakan adik2 jadi penilaian publik.

    BalasHapus