Jumat, 07 Maret 2014

Goyang Jokowi: Kata Yusril, Elektabilitas Jokowi Tinggi itu Bohong

Calon presiden dari Partai Bulan Bintang sekaligus peserta Konvensi Rakyat Yusril Ihza Mahendra enggan mengomentari soal keberaniannya melawan calon presiden lainnya seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jokowi merupakan salah satu figur yang digadang-gadang menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan dan merajai survei elektabilitas capres.
"Ah Anda ini pertanyaannya. Ini di kampus, pertanyaanya yang intelek sedikit dong," kata Yusril usai berdebat di serial seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia di Fakultas Kedokteran, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014).
Menurut Yusril, elektabilitas Jokowi tertinggi dalam beberapa survei capres bohong belaka. Sebab, kata dia, survei elektabilitas capres oleh sejumlah lembaga survei yang menempatkan Jokowi sebagai pemenang disebutnya pesanan. "Iya, di survei itu siapa yang bayar surveinya dia yang menang," kata Yusril.  (Baca: Survei, Elektabilitas Jokowi Kembali ke Puncak)
Yusril menampik elektabilitasnya rendah. Dia tak percaya dengan banyak survei elektabilitas capres yang tak pernah menempatkannya, minimal, di posisi tiga besar. "Siapa bilang elektabilitas saya rendah?" tanyanya.
Menurut Yusril, dia akan tetap maju jadi calon presiden. Pokoknya, kata Yusril, jalan saja.
"Politik itu bisa berubah tiap menit," katanya.
Sebelumnya, Yusril mengatakan pemilihan presiden 2014 belum tentu hanya akan diikuti oleh 3 pasang calon. Sebab, dia masih menunggu putusan uji UU Pilpres di MK yang ia ajukan. Jika, presidential threshold akhirnya dihapus oleh MK dalam Pemilu 2014, dia mengatakan dirinya bisa maju jadi capres.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar