Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi enggan berandai-andai tentang kemungkinan kosongnya kursi DKI-1 dan DKI-2. Hal ini menyusul adanya kabar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) maju sebagai calon wakil presiden meskipun dari dua partai yang berbeda.
“Secara resmi kan belum ada pernyataan itu (capres dan cawapres). Saya tidak mau berandai-andai,” katanya di kantor presiden, Jumat (7/3/2014).
Ia mengatakan tak mau banyak berkomentar tentang pencalonan Jokowi sebagai capres ataupun pencalonan Ahok sebagai cawapres. Ia juga enggan memaparkan mekanisme yang bisa dilakukan pemerintah jika hal tersebut benar-benar terjadi.
“Kalau sudah jadi saja baru saya mau tanggapi. Yang jelas, semua mekanismenya ada. Sudah ada,” katanya.
Sebelumnya, nama Jokowi sering disebut sebagai calon presiden potensial. Tetapi, hingga saat ini belum ada lampu hijau dari PDIP terkait pencalonan Jokowi. Karena itu, belum ada pernyataan resmi terkait pencapresan Jokowi.
Sedangkan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok disebut-sebut akan mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres jika Gerindra meraih lebihd ari 20 persen suara dalam pemilu legislative mendatang. Gerindra menilai Ahok punya potensi dan kompetensi.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar