Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain menyatakan ada lebih
dari satu calon menteri untuk kabinet pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla
yang bermasalah. Zulkarnain juga menyebutkan ada calon menteri yang
berpotensi menjadi tersangka kasus korupsi.
"Ini hanya sebagai pertimbangan dari sisi informasi. Tapi memang kami memberikan warna merah untuk calon yang potential suspect tinggi," kata Zulkarnain saat dihubungi Tempo, Senin (20/10/2014).
Merah
adalah warna yang diberikan terhadap kandidat menteri Jokowi yang
berisiko terjerat kasus korupsi. Namun Zulkarnain enggan menyebutkan
nama-nama yang dimerahkan lembaganya. Dia juga bungkam saat ditanya
ihwal nama-nama yang diberi warna kuning alias peringatan. "Ini masih
tertutup," katanya.
Untuk
menelusuri rekam jejak para calon menteri, kata Zulkarnain, KPK
menurunkan petugas dari bidang pencegahan dan penindakan. "Semua yang
terkait, yang bisa membuat profil," katanya.
Dia
juga menyatakan waktu yang dimiliki KPK untuk menelusuri nama-nama itu
sangat singkat. Namun, KPK akan tetap melanjutkan penelusuran rekam
jejak nama-nama yang dicalonkan dalam kabinet Jokowi. "Karena waktu
untuk membuat profil ini sangat pendek, maka penelusuran kami terhadap
nama-nama itu tidak selesai sampai di sini."
Zulkarnain
menjelaskan, penilaian calon menteri dilakukan atas dasar sejumlah
faktor. Antara lain ketaatan terhadap ketentuan yang menyangkut
pencegahan korupsi, laporan masyarakat, laporan harta, laporan
gratifikasi, dan perkembangan perkara korupsi yang ditangani komisi
antirasuah.
Pada Jumat, 17 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo
menyampaikan nama-nama calon menterinya ke KPK dan Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan untuk ditelisik. Dua hari kemudian, Jokowi
mendatangi kantor KPK dan menemui Ketua Abraham Samad yang didampingi
dua wakilnya, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar