Setahun empat bulan menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku
belum percaya penuh terhadap kinerja aparatnya. Mutasipun akan terus
dilakukan untuk menemukan formulasi yang tepat untuk mendukung berbagai
program pembangunan yang dirancangnya.
“Mutasi akan terus
dilakukan sampai saya mendapatkan orang tepat dan mampu mengikuti ritme
kerja saya,” tandas Jokowi di Balaikota, Senin (17/2/2014).
Menurut
orang nomor satu di ibukota ini saat ini dirinya membutuhkan orang yang
bekerja dan bekerja. Sedangkan untuk kemampuan dikatakannya adalah
urusan nomor dua.
Mantan Walikota Solo inipun tak segan
mencontohkan kinerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Manggas Rudy
Siahaan yang dinilai punya kemapuan untuk bekerja. Meski banjir dan
jalan rusak masih menjadi pekerjaan rumah yang belum juga bisa
diselesaikan oleh pejabat yang bersangkutan.
Ditanyai mengenai hal
itu, Jokowipun sedikit naik pitam untuk membela bawahannya satu ini.
“Apa kalian tau Pak Manggas itu setiap hari pulang sampai larut malam
bareng saya untuk keliling mengawasi berbagai proyek penanganan masalah
kota ini tiap hari. Pejabat itu yang penting mau kerja untuk urusan bisa
itu urusan nomor dua,” ketusnya.
Lebih lanjut Jokowipun
menandaskan bahwa sampai saat ini masih banyak pejabat yang dimatanya
hanya memberikan laporan yang baik-baiknya saja. Atau istilahnya Asal
Bapak Senang (ABS). Tidak Cuma itu, banyak pula dinilai hanya bersifat
seremonial namun amburadul dipelaksanaan. “Mereka pikir saya tidak tahu.
Saya ingin program itu yang kongkrit bukan Cuma bagus di saat
peresmiaannya saja,” tegas Jokowi.
Seperti diketahui, Jokowi
memutasi 26 pejabat eselon II setingkat kepala dinas. Bahkan tujuh
kepala dinas diantaranya masuk ke dalam Tim Gubernur Untuk Percepatan
Pembangunan (TGUPP). Kelompok kerja merupakan bentukan Jokowi
berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 83 tahun 2013.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar