Senin, 17 Februari 2014

PROJO Terus Desak Mega

Desakan pencapresan Joko Widodo (Jokowi) kian menguat. Pendukung Jokowi di internal PDIP (Pro Jokowi) terus mendesak Ketum Megawati lekas mendeklarasikan pencapresan Jokowi sebelum Pileg.
Skenario-skenario siapa capres PDI Perjuangan masih banyak menimbulkan pertanyaan. Terutama masyarakat awam yang masih menanti-nantikan, apa yang akan menjadi keputusan PDI Perjuangan.
"PDIP akan menghadapi bencana politik tak terperikan, bila tidak mengumumkan Jokowi sebagai capres sebelum Pileg.
Pemilih tentu tak mau memilih PDIP. Apalagi setelah itu capresnya ternyata bukan Jokowi. Rakyat tidak mau beli kucing dalam karung," ujar Budi Arie Setiadi , Koordinator Nasional PDIP Projo, dalam siaran pers, Senin (17/2/2014).
Menurut Budi, masyarakat Indonesia pun sudah paham bahwa lebih aman memilih capres dari partai besar agar sukses dalam kepemimpinannya. Sebab keseharian politik adalah soal hubungan istana-senayan atau eksekutif dan legislatif. Menjadi rentan kalau presiden datang dari partai denga jumlah anggota parlemen yang kecil.
"Pemerintahan tidak stabil dan koalisi yang gemuk membuat jalannya pemerintahan menjadi lamban," jelas mantan wakil ketua DPD PDIP DKI ini.
Pileg dan Pilpres dipandang sebagai satu kesatuan tarikan nafas. Menang Pileg dan Pilpres tentunya menjadi target partai manapun. Dan keberadaan Jokowi tak pantas disia-siakan PDIP.
"Pencapresan Jokowi sebelum pileg menjadi keperluan untuk memenangkan Pileg. Ibarat main bola, PDIP saat ini mendapat hadiah tendangan pinalti. Tinggal dieksekusi saja. Makanya sangat mengherankan bila ada keinginan pencapresan Jokowi setelah pileg," tandasnya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar