Masyarakat DKI Jakarta mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju di Pilpres 2014.
Sementara Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diharapkan tetap bertahan
di DKI.
"Publik cenderung setuju dalam kandidasi Jokowi (52,96%),
namun kurang setuju jika Ahok menjadi capres/cawapres (32,03%). Angka
ketidaksetujuan dalam kandidasi Ahok (43,29%) lebih besar dibandingkan
angka persetujuan," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute (PTI),
Hanta Yuda, dalam siaran pers, Senin (27/1/2014).
Survei digelar
oleh Pol-Tracking Institute pada 16-23 Desember 2013. Penelitian yang
dilakukan di 33 provisi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden
1.200 dan margin error +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Mereka
menggunakan metode multi-stage random sampling dalam penarikan sampel.
Responden minimal berumur 17 tahun atau yang sudah mempunyai hak pilih.
Survei
ini juga menunjukkan Jokowi sebagai capres paling kuat saat ini.
Elektabilitas Jokowi mencapai 37% jauh di atas Prabowo Subianto,
Aburizal Bakrie, dan Wiranto.
"Tetapi, jika Jokowi tidak maju
sebagai capres (pertanyaan tertutup) maka Prabowo berpeluang memimpin
perolehan suara baru kemudian disusul Megawai 15,26%, Aburizal Bakrie
13%, dan Wiranto 11%," kata Hanta Yuda.
Sedangkan kandidat lain dalam skenario 'tanpa Jokowi' ini mempunyai elektabilitas di bawah 10%.
"Namun,
semua kemungkinan bisa terjadi dalam skema kompetisi politik karena ada
57% pilihan publik masih mungkin berubah," pungkasnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar