Senin, 27 Januari 2014

Surva-surve PTI: PKB Sangkal Ketergantungannya dengan Jokowi

Survei Pol-Tracking Institute (PTI) pada akhir pekan kemarin menyebut elektabilitas beberapa partai politik dipengaruhi maju atau tidaknya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Beberapa parpol disebut bisa memenuhi parliamentary threshold jika Jokowi tidak ikut 'nyapres'. Dengan kata lain, nasib beberapa parpol, salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa, tergantung Jokowi.
"Survei itu terlalu mengada-ada. Apa korelasinya? PKB punya cara tersendiri untuk membesarkan partai dan untuk memasang target masuk tiga besar pemilu," ujar Ketua fraksi PKB Marwan Jafar ketika dihubungi, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Apalagi, tambah Marwan, PKB percaya dan yakin dengan sumber daya manusia yang dimiliki. Ia menegaskan, sejak berdiri pada 1998, PKB tak pernah bergantung pada siapapun.
"Kami percaya dengan kekuatan dan kerja semua kader seluruh Indonesia. Jika hasil survei dianggap sebagai karya akademis dan karya intelektual, asal benar dan bisa dipertanggungjwabkan, hasil suvei-survei itu akan kami jadikan masukan, menjadi bahan evaluasi. Tapi kalau sekadar survei-surveian, tentu kami kesampingkan," jelar anggota Komisi V itu.
PKB, tambah Marwan, akan membicarakan soal capres dan cawapres setelah pemilu legislatif. Itu menjadi pandangan realistis partai.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Pol-Tracking disebutkan, jika Jokowi maju sebagai capres, partai yang berpeluang lolos parliamentary threshold sebesar 3,5 persen adalah PDIP 30,78 persen; Golkar 12,34 persen; Gerindra 6,51 persen; Demokrat 4,67 persen; PPP 3,42 persen; PKB; 3,25 persen; Partai Hanura; 3,09 persen; Partai Nasdem; 3,09 persen. Sementara partai lainnya kurang berpeluang menembus PT.
Namun jika Jokowi tak maju, PDIP justru rugi karena perolehaannya turun ke 18,8 persen. Sementara Golkar naik menjadi 15,8 persen, Gerindra naik menjadi 7,6 persen, Demokrat menjadi 5,6 persen, PPP 4 persen; PKB 4 persen; dan Hanura 3,92 persen.

Sumber :
metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar