Jumat, 20 Desember 2013

Jokowi No 1, Dahlan No 2 di Twiter dan Facebook

Meski pemilihan presiden masih enam bulan lagi, "perang" merebut hati audien, terutama di media sosial seperti Twitter, Facebook, atau Youtube, sudah semakin panas. Beberapa kandidat seperti Menteri Perdagangan Gita Wirjawan gencar melakukan kampanye di ranah internet. Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan juga tak mau kalah ketinggalan. Dia sering turun ke lapangan, ikut gerakan senam pagi di berbagai daerah.
Kendati demikian, para kandidat itu kesulitan mengejar popularitas dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Di Twitter dan Facebook, Jokowi masih mendominasi pembicaraan.
Dari penelusuran TEMPO POLITICAL INDEX (www.TempoPoliticalindex.com) selama 3 sampai 9 Desember 2013, Jokowi dipercakapkan lebih dari 105.569 kali. Itu artinya Jokowi menguasai 52 persen share of awareness.
TEMPO POLITICAL INDEX merupakan riset seputar tentang popularitas kandidat presiden atau kepala daerah atau juga parta di media sosial. Rencananya, peluncuran TEMPO POLITICAL INDEX dilakukan Jumat 20 Desember 2013 siang di hotel Shangri La, Jakarta.
Yose Rizal, pendiri Political Wave yang juga "otak" di balik riset Tempo Political Index menambahkan, peringkat kedua diduduki oleh mantan pemimpin redaksi Jawa Pos, Dahlan Iskan. Dahlan yang kerap mendatangi kantor-kantor BUMN di daerah itu menguasai share of awareness 9 persen atau 18.010 percakapan.
Kandidat-kandidat lain yang agresif seperti Gita Wirjawan, Anies Baswedan, dan Hatta Radjasa berebut posisi ketiga. Mereka sama-sama menguasai 6 persen share of awareness di media sosial seperti Twitter atau Facebook. Gita masih sedikit kalah ketimbang Hatta dan Anies. Gita hanya dipercakapkan 11.714, adapun Hatta diperbincangkan sebanyak 11.973 kali, dan Anies 11.898 kali.
Diagram Share of Awarenes  digunakan untuk  mengetahui porsi buzz/percakapan bagi tiap-tiap kandidat dari keseluruhan total buzz yang diperoleh semua kandidat.
"Kemenangan" Jokowi di pekanpertama Desember itu mengagetkan. Meskipun Jokowi berulang kali menegaskan belum memikirkan soal pencapresan dirinya, namun topik ini tetap menjadi pembicaraan para penggemarnya di media sosial. Berbagai spekulasi seputar Jokowi turut memanaskan pembicaraan, seperti wacana duet Jokowi dengan beberapa capres dari partai lain atau dari kalangan PDI Perjuangan sendiri. Di berbagai daerah di Jawa juga mulai muncul gerakan relawan Jokowi.
Topik lain seputar Jokowi yang dibahas di Internet antara lain soal skenario pemerintahan Jakarta jika Jokowi maju dalam bursa pemilihan presiden 2014, sikap rendah hati mantan wali kota Solo itu,  kehadirannya dalam beberapa acara seperti kunjungan ke Sumatera Selatan, dan isu-isu Jakarta berkaitan banjir dan rencana mengatasi kemacetan, penataan kota dan isu ketenagakerjaan.
Di periode 3 sampai 9 Desember juga secara mengejutkan buzz Yusril Ihza Mahendra mengalami kenaikan yang signifikan. "Hal itu ini didorong oleh pendeklarasian dirinya sebagai calon presiden tunggal Partai Bulan Bintang," ujar Yose. Buzz atau jumlah percakapan yang tinggi juga dialami Anies Baswedan. Itu terjadi, kata Yose, berkaitan dengan program sosialisasi Anies seputar gerakan turun tangan.
Yang bernasib nahas adalah dua calon presiden Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto. Nilai buzz kedua kandidat tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan minggu–minggu sebelumnya. Aburizal cuma mengantongi share of awareness 2 persen, adapun Prabowo hanya 1 persen.

Peringkat Share of Awareness di Twitter, Facebook

  1. Joko Widodo 52% (disebut105.569 kali)
  2. Dahlan Iskan 9% (18.010)
  3. Hatta Rajasa 6% (11.973)
  4. Anies Baswedan 6% (11.898)
  5. Gita Wirjawan 6% (11.714)
  6. Mahfud Md 4% (8.806)
  7. Yusril Ihza Mahendra 4% (8.031)
  8. Megawati Soekarnoputri 4% (7.712)
  9. Aburizal Bakrie 2% (3.456)
  10. Wiranto 1% (3.039)
  11. Pramono Edi 0% (753)
Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar