Jumat, 20 Desember 2013

Blusukan Jokowi di Tahun Politik...

Tahun 2014 merupakan tahun politik. Pesta demokrasi masyarakat se Indonesia dihelat pada tahun tersebut. Para kontestannya beradu strategi demi merebut hati rakyat agar dapat memimpin hingga lima tahun mendatang.
Kabar menarik pun datang dari Joko Widodo (Jokowi), salah satu tokoh yang digadang-gadang menjadi kontestan pemimpin negara ini. Setiap hari Jumat di 2014 mendatang, Gubernur DKI Jakarta itu akan blusukan ke kampung-kampung di Jakarta menggunakan sepeda bersama pejabat tinggi lainnya.
Spekulasi pun muncul. Apakah blusukan ala Jokowi pada tahun politik itu ingin 'menyelam sambil minum air'? Sambil bekerja, sambil menangguk popularitas? Apakah Jokowi tak khawatir dicap sebagai pencitraan?
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu selalu menjawab dengan santai. Di sebuah kedai kopi di Jalan KH. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013) lalu, usai bersepeda dengan sejumlah rekannya, Jokowi mengaku tak puas dengan blusukan yang dilakukannya sejak menjadi gubernur.
"Selama ini kan naik mobil. Kalau naik mobil itu kadang-kadang ada persoalan yang terlewat. Kalau naik sepeda kan kelihatan itu masalahnya apa. Bisa mendengar langsung warga" ujar Jokowi.
Untuk lebih memuluskan tindak lanjut segala permasalahan di lapangan, Jokowi pun mengajak kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan kepala BUMD untuk bersepeda.

Tak takut dianggap pencitraan
Sebelum mendapatkan respons dari lawan politiknya, Jokowi sudah terlebih dahulu menegaskan bahwa ia tidak peduli dengan serangan yang mungkin muncul. Tudingan pencitraan misalnya. "Ada yang mau bilang apa saja terserah merekalah," ujar Jokowi.
Sikap masa bodoh Jokowi seolah 'nyambung' dengan curhat dia di sebuah meja makan sebuah restoran di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Kala itu, Jokowi yang usai blusukan ke empat lokasi sekaligus mengaku orang banyak salah kaprah soal blusukannya.
Menurut mantan Wali Kota Surakarta itu, mengecek kondisi lapangan itu merupakan hal yang harus dilakukan berulang kali untuk memastikan apakah yang dikerjakan sesuai dengan perencanaan atau tidak.
"Lee Kuan Yew itu ngecek sampai berkali-kali loh. Dicek sampai sedetail-detailnya. Itu yang perdana menteri. Apalagi saya yang cuma gubernur. Harusnya lebih dari itu dong," cerocos Jokowi.

Anjing menggonggong, khafilah berlalu
Jokowi kini tancap gas dengan mendesain rute sepeda yang akan dilaluinya. Rute itu dipastikan rahasia, bahkan wali kota pun tak mengetahuinya. Hal itu untuk mencegah "tindakan curang" dengan membersihkan persoalan-persoalan lapangan dengan cara instan sebelum Jokowi datang.
Jokowi memastikan rute yang selalu dimulai dari kantor-kantor wali kota, kelurahan atau kecamatan itu rampung pekan depan. Jokowi sangat yakin blusukannya pada 2014 jauh lebih efektif.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar