Selasa, 12 November 2013

Bukti Jokowi Sakti, Acara SBY Jadi Tertutup

Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, membantah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan blunder saat menyindir Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terkait kemacetan Jakarta. Menurut dia, seluruh pernyataan SBY dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Industri itu tak menciptakan polemik.
"Tidak ada yang bilang blunder. Memang tak ada polemik," kata Julian saat ditemui di Istana Presiden, Selasa (12/11/2013). Ini bukan pembelaan Julian yang pertama. Ia juga mengatakannya di sela kunjungan Presiden ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Namun, setelah peristiwa tersebut, acara-acara Presiden SBY tertutup dari peliputan media massa. Silaturahmi dengan Kadin menjadi acara SBY terakhir yang diperbolehkan untuk diliput secara penuh oleh wartawan. Kini wartawan hanya boleh hadir dan meliput bagian awal dan sebagian kecil sambutan.
Julian menyatakan, pihaknya yang akan memberikan informasi mengenai isi dan substansi pertemuan SBY dalam acara-acara kenegaraan kepada wartawan. Ia juga berjanji akan memberikan potongan rekaman suara dan video bagi media massa radio dan televisi. "Kita akan berikan apa yang jadi keperluan teman-teman," ujar Julian.
Namun, Biro Pers Kepresidenan biasanya hanya membagi rekaman suara dan video pada bagian-bagian yang kurang substantif.
Menurut Julian, kebijakan pembatasan akses wartawan terhadap kegiatan Presiden akan terus diberlakukan jika dinilai positif. Lembaga Kepresidenan, ujarnya, memberlakukan prosedur tersebut karena media justru bisa lebih tepat menangkap inti pertemuan. "Kalau lebih baik berarti akan kita pakai," kata Julian.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar