Selain sampah, keberadaan kabel-kabel serat optik yang memenuhi drainase atau selokan, jadi penghambat aliran air. Maka itu, Pemprov DKI segera melakukan penataan seperti di Solo.
Hal ini dikemukakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta.
"Izin kabel-kabel akan diatur di peraturan baru. Kita akan buat seperti di Solo. Jadi kalau gali dan tidak rapi mereka akan kena denda," kata Ahok, Selasa (12/11/2013).
Meski sudah merencanakan penataan, pemprov belum bisa memastikan kapan proyek akan dimulai. Sebab saat ini cukup banyak proyek galian yang membuat kemacetan Jakarta makin menggila.
"Kemarin di Casablanca aja macetnya udah setengah mati, tetapi tetap harus kita tempuh. Gali MRT macet. Monorail aja macet. Mau melebarkan jalan juga macet," jelasnya.
"Kalau pemindahan kabel mau dikebut, bisa macet total kita di Jakarta. Nanti Jakarta bisa jadi tidak menyenangkan. Makanya kita pilih-pilihlah dalam pengerjaannya," kata Ahok.
Sebelumnya Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dibuat kaget saat lihat kondisi selokan di kawasan Jalan TB Simatupang yang penuh kabel. Mulai dari kabel listrik, kabel telepon, kabel Serat Optik.
DKI Jakarta sudah berapa kali meminta agar perusahaan pemilik kabel-kabel itu gara ditata. Tapi tak ada yang menindaklanjuti teguran itu.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar