Selasa, 12 November 2013

Jokowi Belajar pada Para Duta Besar Uni Eropa


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diundang untuk menghadiri pertemuan antara duta besar negara-negara uni Eropa di Hotel Pullman, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut terdapat 20 duta besar di negara-negara uni Eropa.
Jokowi tampil necis dengan setelah jas. Jokowi didampingi Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri Heru Budi Hartono.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi ingin mempelajari pengalaman-pengalaman negara-negara Eropa yang berhasil menerapkan manajemen sistem yang baik seperti pengelolaan limbah atau sampah, penerapan e-goverment serta pengalaman manajemen transportasi.
"Ini kan negara-negara eropa dan punya pengalaman. Baik di waste manajemen (pengelolaan sampah) dan penggunaan electrical dan e-goverment. Mereka juga banyak pengalaman di traffic. Banyak hal yang dibahas, mereka kan inginnya ikut masuk sesuai pengalaman mereka puluhan tahun," ujar Jokowi di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013).
Jokowi mengakui negara-negara Eropa saat ini mempunyai pengalaman-pengalaman tersebut. Untuk itu, dia berencana melakukan kerja sama penerapan e-goverment. "Kita harus mengakui mereka punya pengalaman itu," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, semua negara mempunyai hak yang sama untuk melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Baik dari Asia ataupun uni Eropa. Namun, lanjut dia, harus sesuai dengan prosedur yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
"Sekarang kan kita kerjasama MRT dan Subway dengan Jepang. Kita kan tidak hanya kerja sama tetapi ingin transfer teknologi yang baik, sistem yang baik. Pokoknya kita lihat semua," pungkas Jokowi.
Duta besar negara-negara Uni Eropa yang hadir seperti Jerman, Belanda, Austria, Spanyol, Inggris, Perancis, Denmark, Swedia, Norwegia, Itali.

Pada Curhat Soal Kemacetan Jakarta
Dalam pertemuan tersebut, salah satu dubes Uni Eropa mengeluhkan lamanya antrean naik dan turunnya pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Mereka sempat mengeluhkan lamanya antrean pesawat naik dan antre turun pesawat. Tetapi tadi saya jawab, mohon maaf kalau masalah itu bukan urusan saya tetapi urusan pemerintah pusat. Yang mengeluh kalau tidak salah negara Austria," ujar Jokowi ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013).
Sementara itu, Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi akan menyampaikan keluhan-keluhan padatnya bandara dari para dubes ke pemerintah pusat.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta berencana membuat transportasi massal berupa kereta cepat dari Dukuh Atas menuju Bandara Soekarno-Hatta yang dapat ditempuh hanya dengan waktu 20 menit.
"Kemudian, mereka juga mengeluhkan kemacetan. Karena macet saja telah membuat mereka membuang-buang waktu," kata dia.
Heru menambahkan ada usulan dari Duta Besar Denmark untuk Indonesia Martin Bille Herman agar semua pejabat publik menggunakan sepeda. Alasannya, dengan naik sepeda maka akan tahu kekurangan-kekurangan kota Jakarta.
"Pak Jokowi pun tadi juga menyampaikan permintaan maaf dengan semua duta besar atas kemacetan yang terjadi di Jakarta," pungkas dia.

Sumber :
- merdeka.com
- detik.com
- beritajakarta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar