Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak marah ketika dirinya dijuluki 'Gubernur Monyet' lantaran dianggap para buruh lebih mengurusi monyet ketimbang upah buruh.
"Meski ada yang katakan Jokowi Gubernur monyet, tidak apa-apa. Konsekuensi dari kebijakan dan keputusan," ujar Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam acara Peresmian 42 Kelurahan Sadar Hukum di Gedung Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Jokowi mengatakan, penertiban topeng monyet adalah salah satu upaya pemprov DKI untuk menciptakan ketertiban. Sebab, para pelaku seni topeng monyet selama ini mengganggu ketertiban umum dengan menggelar atraksi di jalan raya.
"Sebetulnya bukan topeng monyet yang kami ingin manage. Tapi, kalau main topeng monyet di perempatan, ganggu ketertiban umum," ucap Jokowi.
Jokowi juga mengatakan penertiban monyet juga dalam rangka menghindari warganya tertular penyakit yang diidap monyet, sesuai hasil pemeriksaan bahwa ada monyet yang terserang penyakit TBC, Hepatitis sampai cacingan.
"Dan kami cek ke Kampung Monyet. Anak-anaknya ada yang kena Hepatitis dan TBC. Saya kira nilai yang perlu kita gerakkan. Perlu kita lakukan," ujar Jokowi.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar