Sabtu, 07 September 2013

Tanpa Jokowi, PDI-P Amblas

Sejumlah pengamat politik berharap Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)  mampu memunculkan tokoh calon presiden alternatif, seperti Joko Widodo (Jokowi). Dukungan terhadap capres alternatif ini penting untuk menjaga elektabilitas partai di angka 20 persen.
"Tema besarnya kan perubahan. Kalau mereka tidak merespons perubahan ini, bisa anti klimaks," kata pengamat Pemilihan Umum Ray Rangkuti, Jumat (6/9/2013).
Maksud Ray, tak ada pilihan bagi PDI-P untuk tidak mencalonkan Jokowi sebagai capres. "Kalau tidak menetapkan Jokowi, salah dong menetapkan PDI-P sebagai partai perubahan."
Ray memprediksi, tanpa Jokowi, elektabilitas PDI-P bakal melorot. "Paling maksimal 20 persen. Tapi bisa turun," katanya. Sementara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, menurut dia, dianggap tak mampu mendongkrak elektabilitas partai karena menurut hasil survei tingkat keterpilihan Megawati terus menurun dan mentok di angka 8 persen.
Karena itu, jika dipaksakan mendukung generasi 'masa lalu' selain Jokowi, maka PDI-P bisa ditinggalkan pemilih di Pemilu 2014 nanti. "Kalau dipaksakan begitu, dia akan hancur oleh hukum alam," katanya.
Selain Ray, pengamat politik lain yang mendukung munculnya calon presiden alternatif di Rakernas PDI-P adalah pengamat politik Sebastian Salang dari Forum masyarakat Peduli Parlemen. "Elektabilitas PDI-P bisa saja menurun jika tidak mendukung Jokowi," kata Sebastian.
Sebaliknya, elektabilitas Jokowi akan tetap stabil meski tidak didukung PDI-P. "Karena Jokowi punya otentitas sendiri," katanya. Namun demikian, prediksi Sebastian, PDI-P akan benar-benar berhitung dengan calon presiden yang akan diusung.
Sementara itu, pengamat sosial dan rohaniawan Benny Susatyo berharap PDI-P bisa mengambil keputusan yang bijaksana. "Semoga PDI-P mampu memiliki kebijaksanaan dan mendengar patos masyarakat," kata Benny. Patos adalah istilah bahasa jawa bagi pemimpin yang mampu merasakan penderitaan rakyat, dekat dengan masyarakat, dan bisa menerjemahkannya ke dalam program kerjanya. Sehingga, kata Benny, harkat dan martabat rakyat bisa diangkat. Benny meyakini PDI-P akan mengusung Jokowi sebagai capres. "Kan Mega sudah menyatakan akan mendukung tokoh-tokoh muda," katanya.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar