Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ramai disebut-sebut
sebagai sosok yang potensial menjadi calon presiden untuk Pemilu 2014
mendatang.
Dalam Rakernas III yang diadakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, mulai 6 September hingga 8 September 2013 ini juga
dibuka kesempatan kepada seluruh kader perserta Rakernas III untuk
menyampaikan aspirasinya, termasuk apabila ada yang ingin membahas
mengenai pencapresan.
Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bakti menilai PDI-P harus mengambil kesempatan emas ini untuk
menjadikan Jokowi sebagai calon presiden bagi PDI-P di tahun perhelatan
politik tahun depan.
Menurutnya, kesempatan ini menjadi kesempatan emas bagi partai yang berlambangkan moncong putih itu.
“Ini kesempatan emas, now or never. Tapi tidak untuk menjadi Wakil
Presiden ya. Daripada Cawapres, mending Jokowi jadi Gubernur saja.
Menurut saya, Megawati lebih baik legowo menghantar Jokowi untuk jadi
Capres di Pemilu 2014 mendatang,” ujar Ikrar saat berbincang dengan
Media Indonesia, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).
Ikrar mengatakan, Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas III pun sudah
memberi sinyalemen kuat bahwa Jokowi juga merupakan anak ideologis dari Bung
Karno. Pernyataan tersebut, lanjut Ikrar, disebutkan Megawati saat
menilai performa Jokowi saat membacakan Dedication of Life saat membuka
Rakernas III.
“Kan sesuai dengan pidatonya Megawati kemarin, beliau bilang Jokowi ada
getaran saat membacakan “Dedication of Life”, dan menurut Megawati itu
mengikuti ideologis Soekarno. Ya, itu tanda-tanda,” sambung Ikrar.
Ikrar menilai, banyak pihak yang menginginkan sosok Jokowi memimpin
negeri ini secara nasional setelah melihat karakter dan performa kerja
Jokowi di DKI Jakarta. Maka itu, sambung dia, banyak rakyat di daerah
yang lantas juga menginginkan orang seperti Jokowi juga dimiliki di
daerahnya.
Ikrar tak hanya dirasakan oleh wong cilik saja, tetapi semua orang merasakan hal yang sama.
“Untuk saat ini, Jokowi adalah pemimpin pilihan yang terbaik. Tidak mungkin PDI-P menjadi partai oposisi terus menerus,” imbuhnya.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar