“Polanya cukup sistematis. Saya menangkap
kesan skenario itu salah satunya mulai dibangun oleh Partai Gerindra
yang akan mencalonkan Prabowo Subianto menjadi calon presiden,” kata
Said, seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (6/9/2013) malam.
Menurut Koordinator Sigma ini, ada tiga
alasan yang melatar-belakangi pandangannya. Yang pertama, pernyataan
Ketua Umum Gerindra, Suhardi, yang mulai menyoal kontrak politik antara
Gerindra dan PDI-P terkait duet Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Disebut, wajib melaksanakan tugas
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sampai akhir masa
jabatan. Dalam perspektif politik, pernyataan ini jelas sekali makna dan
arahnya. Bahwa Gerindra hendak menghadang Jokowi maju dalam Pilpres,”
katanya.
Sebab, kalau Jokowi diminta menjabat
sebagai Gubernur sampai 2017, artinya mantan Wali Kota Solo tersebut
tidak bisa berlaga di 2014. Alasan kedua, terlontarnya ucapan Wakil
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mengatakan
Gerindra mungkin tidak menginginkan Jokowi menjadi capres.
“Seorang Ahok yang kita kenal tentu tidak
mungkin berani bicara tentang sesuatu yang tidak ada background-nya.
Apalagi pernyataan itu menyangkut langsung atasan dan partainya. Saya
menduga apa yang disampaikan Ahok bersumber dari internal Partai
Gerindra sendiri,” kata Said.
Alasan ketiga, munculnya hasil survei
yang menempatkan Prabowo unggul atas Jokowi. Dalam survei untuk kategori
tokoh yang disukai publik, Ahok juga didudukkan sebagai figur yang
lebih disukai masyarakat ketimbang Jokowi. Sementara elektabilitas
Jokowi yang tinggi disebut lembaga tersebut karena pengaruh Ahok.
Said melihat terlepas ada-tidaknya
komitmen tertentu antara lembaga survei tersebut dengan Gerindra, tapi
publik bisa menangkap kesan ada semacam upaya membentuk opini
seolah-olah Jokowi tidak ada apa-apanya dibanding kader Gerindra.
“Bagi Partai Gerindra, hasil survei ini tentu positif untuk dijadikan sebagai alat propaganda politik,” ujarnya.
Sumber :
antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar