Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian lama kian jauh meninggalkan tokoh-tokoh lain yang dicapreskan untuk pilpres 2014.
Berkaca dari kesuksesan Jokowi, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Alisera, mengusulkan agar partai Islam
bersatu dalam menghadapi pilpres dan memunculkan nama calon tunggal. Strategi mengalahkan Jokowi ini mungkin diilhami strategi "poros tengah" yang pada tahun 1999 berhasil mengecoh PDIP dan melempar Megawati Soekarnoputri dari tahta yang seharusnya menjadi haknya.
"Agar
parpol Islam dan Ormas Islam bersatu dalam Pilpres. Umat Islam
khususnya para pemimpinnya harus sadar Pilpres sangat strategis untuk
umat," kata Mardani, Selasa (27/8/2013).
Mardani
menjelaskan, para pemimpin parpol Islam dan ormas Islam harus
berinisiatif untuk rembuk nasional menemukan figur capres yang didukung
bersama yang memungkinkkan menggeser Jokowi dari singgasana popularitas saat ini.
"Popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh umat masih rendah dan jauh dari harapan," jelas Mardani.
Karenanya
perlu segera dilaksanakan koordinasi dan pertemuan-pertemuan antara
partai Islam guna menemukan kader dan figur yang bisa didongkrak
elektabilitasnya.
"Segera laksanakan silaturahim antar parpol
Islam dan ormas Islam. Rumuskan strategi bersama bagi kesatuan suara dan
sikap umat," jelas Mardani.
"Pak HNW (Hidayat Nur Wahid), Pak Yusril, Pak Muhaimin, Pak
Hatta Rajasa, Pak Suryadarma Ali, bisa ngajak Pak Mahfud MD, Pak Dahlan
Iskan ditambah yang lain untuk rembuk nasional," tambahnya lagi.
Menurut
Mardani, pemilihan legislatif memang perlu berkompetisi, tapi tidak
untuk Pilpres. "Pileg bisa kompetisi tapi pilpres harus bersatu,"
tutupnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar