Masyarakat Peduli MRT menegaskan, proyek MRT yang rencananya akan
dibangun di Jakarta, selain menggunakan teknologi bekas, juga terlalu
mahal. Hal itu dilihat dari jarak yang akan dibangun, yaitu Kampung
Bandan-Lebak Bulus yang hanya 23,5 km, biaya yang dibutuhkan mencapai Rp
39 triliun.
"Sudah bekas, mahal lagi. Kami bisa membangun 1 km Rp 1 miliar. Dengan Rp 40 miliar, kami akan bangun 40 km dan itu subway semua,
dari Kampung Bandan-Lebak Bulus dan Cawang-Pluit," kata penanggung
jawab dari Masyarakat Peduli MRT, Lieus Sungkaresma, Kamis (16/5/2013).
Lieus
berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak didikte oleh pihak
asing, tetapi lebih mempercayakan kepada masyarakat dalam pembangunan
MRT. Dengan begitu, menurut Lieus, MRT akan menjadi pilot project yang memperlihatkan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.
"Mengapa
mesti didikte asing, pengusaha Fatmawati antre untuk ikut membangun
MRT. Dan, kamis bisa bangun yang relnya telah standar dengan lebar 1,4
meter. Hal ini sebenarnya sudah saya paparkan di depan Jokowi bersama
orang Jerman dari Herrenknecht beberapa waktu lalu," tuturnya.
Sebelumnya,
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui jika
teknologi MRT yang kelak akan dibangun di Jakarta adalah teknologi lama.
Hal itu disebabkan agar fasilitas MRT Jakarta bisa selaras dengan
fasilitas yang dimiliki KRL Jabodetabek.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar