Untuk HUT Jakarta, 22 Juni 2013 mendatang, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo menginginkan ada pagelaran berskala mewah namun bisa disaksikan
cuma-cuma oleh masyarakat luas. Maka muncullah ide pagelaran musikal
tari kolosal bernuansa Betawi, Ariah, yang bercerita tentang kisah
perjuangan perempuan untuk mempertahankan martabat dan kehormatannya.
Sutradara
sekaligus penulis naskah Ariah, Atilah Soeryadjaya mengatakan, cerita
Ariah terjadi di Batavia tahun 1869, bertepatan dengan terjadinya
pemberontakan petani Tambun pada penindasan pemerintah kolonial. Untuk
menyiapkannya, Atilah turut menggandeng Jay Subiakto sebagai penata
artistik dan Erwin Gutawa sebagai penata musik.
"Saya juga
menggandeng pasangan sukses saya sebelumnya di pagelaran Matah Ati, Jay
Subiakto dan Erwin Gutawa sebagai penata musik," kata Atilah di
Balaikota Jakarta, Rabu (15/5/2013) malam.
Rencananya, pagelaran
tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 28 Juni 2013
hingga 30 Juni 2013 pada pukul 19.00 WIB di sisi selatan Monas. Ia pun
mengimbau kepada seluruh warga Ibu Kota untuk datang menyaksikan
pagelaran itu karena menampilkan cerita tradisi yang sudah ditinggalkan.
"Saya akan total mencurahkan energi saya untuk Ariah yang
merupakan permintaan khusus dari Pemprov DKI Jakarta. Semoga pertunjukan
Ariah bisa menambah referensi perjuangan perempuan yang masih relevan
dilakukan sampai sekarang," kata Atilah.
Selain menggelar
pementasan musikal tari kolosal betawi Ariah, untuk memeriahkan HUT pada
22 Juni 2013 mendatang, DKI juga akan menggratiskan tiket Transjakarta,
Taman Margasatwa Ragunan (TMR), menyelenggarakan lomba marathon Jakarta
International 10K, Jakarta Great Sale, Jakarnaval, Pekan Raya Jakarta
(PRJ), Jakarta Night Festival dengan delapan panggung hiburan di
sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar