Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siap memenuhi panggilan Komnas HAM terkait sikap
penolakan warga bantaran Waduk Pluit yang enggan direlokasi. Sampai
detik ini, Jokowi, sapaan Joko Widodo, tetap pada sikapnya tak akan
tawar menawar pada warga yang tak mau digusur.
Jokowi
menambahkan, dalam pertemuan nanti dia akan menyampaikan bahwa penolakan
itu sebenarnya ada yang memprovokatori. Dia yakin ada kepentingan
pebisnis atau kelompok yang ingin mendapatkan jatah rusun sehingga
sebagian warga diminta tetap bertahan di bantaran. Padahal, rusun yang
disediakan adalah untuk warga-warga Waduk Pluit yang betul-betul
membutuhkan.
"Saya sudah sampaikan ada. Yang mau minta mana? Asal
jangan kita diberi data-data yang kemarin mesti kita cek di lapangan.
Apakah mereka benar-benar warga yang membutuhkan. Jangan sampai yang
nyewain seperti itu diberi rusun. Mereka sudah kaya raya nyewain 300-400
punya 20 rumah, punya 15 rumah," jelas Jokowi di Balai Kota DKI
Jakarya, Kamis (16/5/2013).
Jokowi menegaskan tak akan memberikan
penjelasan yang mengada-ada. Dia akan sampaikan kondisi yang sebenarnya
terkait relokasi ini.
"Nanti kita sampaikan mengenai semuanya yang ada di Pluit seperti apa. Saya sampaikan apa adanya," tegas Jokowi.
Mantan wali kota Solo belum tahu apakah dalam pertemuan nanti juga dihadiri warga Waduk Pluit.
"Ya gak tahu, saya diundang tanya nya ke saya. Tanya nya sana ke Komnas HAM," ucapnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar