Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merasa lega karena sedikit demi
sedikit dokumen proyek pembangunan monorel rampung. Pemprov DKI
memberikan waktu selama satu pekan kepada PT Jakarta Monorail (JM) untuk
melengkapi kekurangan dokumen. Sehingga ia mengharapkan pembangunan
bisa dilanjutkan bulan Mei ini.
"Saya lega karena satu per satu
dokumen selesai. Kalau sudah selesai, dokumen langsung ditandatangani
dan langsung cor," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (16/5/2013).
Kekurangan dokumen yang dimaksud Jokowi adalah financial closing.
Hal tersebut terkait dengan data-data konsorsium baru yang bergabung
dengan PT JM untuk pembangunan monorel. Adapun untuk dokumen pembayaran
tiang-tiang pancang monorel kepada PT Adhi Karya telah selesai dan
diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti.
Business
Development Director PT Ortus Holding Banyu Biru Djarot mengatakan,
pertemuan dengan jajaran lengkap direksi perusahaan mendapatkan hasil
sebuah kemajuan konkret bahwa secara finansial proyek monorel itu siap
dijalankan. Di samping itu, ia juga berjanji akan segera melengkapi
dokumen hingga batas akhir yang ditetapkan oleh Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo.
"Nah, langkah selanjutnya adalah penentuan parameter
bersama, yang menjadi indeks grup secara menyeluruh sehingga terefleksi
dalam progres perkembangan konsorsium monorel," ujar Banyu.
Pembangunan
monorel di Jakarta sempat mangkrak selama kurang lebih enam tahun. Hal
tersebut dikarenakan PT Adhi Karya tidak lagi melanjutkan kerja sama
dengan PT JM sebagai konsorsium.
Setelah melalui perdebatan
panjang, akhirnya PT JM membayar tiang-tiang monorel yang telah dibangun
oleh PT Adhi Karya dengan angka Rp 190 miliar untuk 90 tiang. Jumlah
dana itu mencakup pembayaran untuk desain dan pondasi dalam tanah yang
belum berbentuk tiang.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar