Kamis, 30 Mei 2013

Jokowi Tak Ingin Campuri Penggusuran Kompleks Srikandi

Gubernur DKI Joko Widodo tidak ingin ikut campur dalam kasus penggusuran warga Kampung Srikandi RT 03/RW 07, Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, oleh PT Buana Estate yang berlangsung pekan lalu.
"Kan sudah masuk ke wilayah hukum, itu sudah in kracht. Jadi, ya, terserah PT (Buana Estate) itu," ujar Jokowi seusai menghadiri acara Water Harvesting Seminar di Hotel Borobudur, Kamis (30/5/2013) pagi.
Jokowi mengatakan, kunjungannya ke kompleks tersebut, Rabu (29/5/2013) kemarin, bukan untuk mencampuri sengketa kedua belah pihak. Namun, ia ingin menawarkan solusi yang terbaik kepada warga, yakni merelokasi warga ke rumah susun.
"Kita sudah ketemu warga, mereka enggak mau solusi (relokasi ke) Rusun Pinus Elok. Mereka ingin menuntut PT Buana itu memberikan rumah seperti dulu. Ya bagaimana, kita ya enggak bisa," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Surakarta tersebut tak ingin memaksa warga pindah ke Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Jokowi menyerahkan keputusan atas masalah ini kepada warga. Meski demikian, Jokowi berjanji akan terus membuka pintu bagi warga.
Pengadilan Negri (PN) Jakarta Timur mengeksekusi 5,5 hektar lahan di Kampung Srikandi RT 03/RW 07, Pulogadung, Jakarta Timur, pekan lalu. Keputusan PN Jaktim menyatakan warga kalah dari PT Buana Estate milik Probo Sutedjo.
Saat ini setidaknya terdapat 90 kepala keluarga yang masih bertahan di Kampung Srikandi setelah rumah mereka dibongkar. Mereka mengancam akan membawa kasus penggusuran tersebut ke pengadilan jika mereka tidak mendapatkan ganti rugi yang sesuai.


Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar