PT MRT Jakarta sempat mempertanyakan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) terkait keseriusan pemprov untuk membangun MRT. Komisaris PT MRT
mendapat jawaban tegas dari Jokowi kalau pengadaan transportasi massal
ini memang proyek serius.
"Kemarin saya juga ketemu sama Pak
Jokowi. Saya tanya, MRT serius enggak nih. Jokowi bilang sangat serius,
Pak," kata Erry Riyana Hardjapamekas, Komisaris PT MRT Jakarta, di
gedung Balaikota DKI Jakarta, Rabu (29/5/2013) malam.
Pertanyaan
tersebut dilontarkan terkait dana pinjaman yang dibutuhkan Pemprov DKI
dalam pembangunan MRT. Sampai saat ini, surat jaminan pendanaan sedang
diurus oleh Pemprov DKI mengenai peraturan gubernur dalam melakukan
pinjaman uang kepada pihak lain. Mengenai pendanaan pembangunan pun
tidak ada masalah.
Dijelaskan Erry, peraturan gubernur tersebut
dijanjikan akan keluar minggu ini. Draf pergub telah disusun dan sudah
disepakati. Maka, peraturan gubernur yang mebahas tentang pinjaman dana
dan perencanaan akan berjalan dengan lancar. Sedangkan jumlah pinjaman
uang dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar 125
miliar yen tidak mengalami perubahan.
Mengenai proyek
pembangunannya, kata Erry, jalur MRT akan dibangun dalam dua model.
Jalur pertama dari HI sampai Blok M menggunakan jalur bawah tanah,
kemudian dari Blok M sampai HI jalurnya naik, dan dari HI sampai ke
Kampung Bandan menggunakan jalan layang. Jalur pertama yang akan
dibangun adalah jalur HI sampai Blok M.
Erry menambahkan, setelah
kontrak sudah disepakati, pemprov tinggal meletakkan batu pertama dalam
pembangunan proyek MRT ini. Untuk jadwal waktu dan tempat peletakkan
batu pertamanya akan dibicarakan dallam agenda berikutnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar