Adanya wacana bahwa presiden terpilih Joko Widodo
akan meninggalkan relawan yang telah mendukungnya selama pilpres diduga
dimunculkan oleh mafia. Mereka disinyalir sengaja menghembuskan isu
sesat tersebut agar nantinya leluasa mengatur dan mempermainkan Jokowi
dan negara.
"Jokowi meninggalkan relawan adalah wacana yang
dibangun mafia. Saat ini tak sedikit suara yang menuduh Jokowi sudah
meninggalkan relawan, seolah-olah Jokowi sudah berubah dan terjebak
dalam jejaring kepentingan pragmatis partai politik. Itu adalah wacana
yang menyesatkan yang dibangun oleh mafia ekonomi dan poltik.
Mafia-mafia ini berkepentingan menjauhkan Jokowi dari relawan supaya
mereka leluasa mengatur dan mempermainkan Jokowi dan negara ini," kata
Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Senin(13/10/2014).
Boni
mengatakan momentum pelantikan tanggal 20 Oktober adalah peluang besar
bagi relawan untuk kembali berkonsolidasi dan menyatukan barisan membela
dan menjaga Jokowi.
"Dukungan akan terwujud melalui kehadiran
ribuan relawan di Monas, depan istana negara pada tanggal 20 Oktober.
Ini juga akan menjadi momentum kebersamaan dan konsistensi relawan
mengawal jokowi dan sebaliknya," kata Boni yang juga salah satu relawan
Jokowi ini
Dengan kata lain, lanjut Boni, relawan dan Jokowi tidak
pernah dan tidak akan terpisahkan karena relawan adalah kekuatan utama
Jokowi. Jokowi juga menyadari itu dengan sangat baik. Melawan Koalisi
Merah Putih (KMP) yang liar dan keras, diperlukan dukungan relawan yang
kuat sebagai representasi masyarakat sipil.
"Partai pendukung saja tidak cukup dalam mengawal pemerintahan Jokowi,"ujarnya. [tribun]
MEMANG KERJAAN MAFIA YAA---- MENGHASUT , YAA----MEMFITNAH DAN ------ MEMECAH BELAH TENTUNYA ------APALAGI KEPENTINGANNYA TERUSIK.
BalasHapus