Bank Indonesia (BI) menyarankan kepada Presiden Joko Widodo
agar segera mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sebab, apabila
tidak segera diputuskan untuk dicabut, efeknya akan kurang baik untuk
masyarakat.
"Kalau seandainya tidak jadi naikan BBM tentu akan
berdampak kurang baik karena masyarakat sudah mengantisipasi kenaikan
harga BBM pada 2014," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat(24/10/2014).
Bank
Indonesia kata Agus, hingga kini masih menunggu dampak dari kenaikan
Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terhadap tingkat suku bunga atau BI
Rate. Karena masih belum ditentukan secara pasti mengenai besaran
angkanya oleh Jokowi.
"Kita mendengar bahwa presiden pada saat
sebelum diangkat jadi presiden dia mau mencabut subsidi BBM, (menurut
kami) itu baik, karena memang pada 2014 ini APBN kita mengalami tekanan
yang cukup besar, tapi kita tunggu dulu nanti saya baru bisa sampaikan
pandangan kita kalau sudah diputuskan," kata Agus. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar