Senin, 25 Agustus 2014

Satu Lagi Kartu dari Jokowi: Kartu BBM

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) menginginkan di pemerintahannya nanti pengurangan anggaran subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) bisa terealisasi. Dengan begitu, dana tersebut bisa dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif dan dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.
"Subsidi dialihkan kepada usaha-usaha produktif, kepada sektor produktif yang berhubungan dengan masyarakat bawah, usaha produktif itu apa. Misalnya usaha-usaha kecil di kampung-kampung. Terus usaha mikro di desa-desa. Kemudian, pupuk untuk petani, pestisida untuk petani,solar untuk nelayan, mesin-mesin kapal untuk nelayan," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/8/2015).
Dia menilai, subsidi yang selama ini diberikan kepada masyarakat tidak tepat sasaran. Untuk meluruskan rencana pengalihan subsidi ke sektor produktif, Jokowi akan mengontrol dengan sistem kartu yang akan terkoneksi dengan bank.
"Oleh sebab itu, sistem yang akan kita pakai ini adalah sistem kartu, terus semuanya sistem kartu lewat perbankan. Pokoknya sistem paynya pakai perbankan. Ini kan masih proses perencanaan dan penggodokan," katanya.
Sebelumnya, Jokowi mengharapkan ada penekanan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebelum dilantik sebagai Presiden RI. Sebab saat ini, kelangkaan premium tengah terjadi di masyarakat.
"Tapi alangkah lebih baik kalau sebelum (pemerintahan baru)," ujarnya.
Rencana itu sedang dibicarakan Jokowi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Akan lebih baik itu disetujui. Tapi kan kami bertemu dulu," terang Jokowi.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar